Jalanan boleh dibilang sebuah ekosistem yang dinamis, berisi individu yang independen. Komunikasi yang dibangun antar-individu itu, salah satunya melalui sarana klakson, untuk memberikan peringatan pada pengendara lain ataupun sekadar memberi tahu tentang keberadaan di antara pengguna jalan lainnya.
Merunut dari sejarahnya, klakson elektrik ditemukan oleh Miller Reese Hutchison yang merupakan kerabat Thomas Alva Edison, ilmuwan yang terkenal sebagai penemu lampu.
Klakson elektrik dipasangkan pada mobil mulai tahun 1908, walau hanya sebatas mobil pribadi. Arus listriknya berasal dari baterai sel kering berkekuatan 6 volt, lalu pada tahun 1911 mulailah arus listrik untuk membunyikan klakson menggunakan baterai yang bisa diisi ulang.
Klakson elektrik terus bersaing dengan klakson tangan berbentuk trompet hingga tahun 40-an. Di mana kemudian klakson tangan tersebut ditinggalkan karena dirasa kurang praktis, sementara klakson elektrik berkembang pesat dengan menghasilkan beberapa jenis klakson mulai dari jenis klakson, seperti disc horn berbentuk piringan atau fanfare yang disebut klakson keong. Selain itu berkembang pula varian ‘hybrid’ yang menggabungkan mekanis elektrik dan blower udara.
Klakson udara atau air horn inilah yang kemudian banyak digunakan pada kendaraan berat seperti bus ataupun truk Bahkan di Amerika Utara, truk berukuran besar menggunakan jenis air horn sebagai perlengkapan standar.
Beberapa waktu lalu, sempat viral 'om, Telolet, Om!' itu pun menggunakan klakson hybrid.