Penyebaran Covid-19 sejak awal tahun di Cina telah membuat kegiatan otomotif di negara tersebut menjadi terhambat. Karena kebijakan pemerintah untuk menghentikan kegiatan di semua sektor, maka pabrikan roda empat juga harus berhenti memproduksi mobil yang akan dipasarkan.
Dampaknya langsung dirasakan oleh para produsen yang membuat dan memasarkan mobil di Negeri Tirai Bambu tersebut, seperti yang dialami oleh pabrikan besar seperti Hyundai, pihaknya mengalami penurunan hingga 97% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Seperti dilansir Reuters, pabrikan asal Korea Selatan tersebut harus mengalami penurunan penjualan di Februari 2020. Pada Februari 2020, penjualan Hyundai hanya menyentuh angka 1.007 unit. Angka tersebut menurun tajam dibandingkan Februari 2019 yang mampu menorehkan angka penjualan hingga 38.017 kendaraan.
Bahkan menurut statistik, perolehan angka penjualan mobil di Cina pada Februari 2020 mencatatkan sejarah tersendiri karena merupakan yang terburuk selama satu dekade atau 10 tahun terakhir.
Meski demikian, kabar baiknya saat ini aktivitas industri otomotif di Cina dikabarkan berangsur normal. Beberapa pabrikan otomotif bahkan sudah beroperasi kembali.
Dilansir Autonews, Hyundai merupakan salah satu produsen mobil yang sudah menjalankan aktivitas pabriknya di Cina, tepatnya di Beijing, Cangzhou dan Chongqing, ketiga pabrik sudah dibuka kembali.