Segmen low cost green car masih sangat gemuk di Indonesia. Berbagai model-model ditawarkan dengan harga yang terjangkau namun tetap fungsional.
Namun untuk model LCGC 7 seater, semua modelnya memiliki basis yang sama dengan versi hatchbacknya hanya saja mendapatkan perubahan dimensi. Sebagai contoh Toyota Calya dengan Agya, serta Datsun Go dengan Go+.
Bisa dibilang pemain LCGC 7 penumpang masih sedikit julahnya di Indonesia, hanya ada Toyota, Daihatsu dan Datsun. Kami mau sebut Renault tapi Triber-nya masih belum bisa dimiliki konsumen, lagipula mobil asal India tersebut tak masuk skema LCGC walau harganya beririsan dengan Toyota Calya. Honda selaku pabrikan yang bermain di segmen LCGC belum punya model 7 penumpangnya.
Lantas, apakah Honda berniat untuk menggarap Honda Brio Satya menjadi sebuah LCGC 7 seater? Yusak Billy selaku Business Inovation and Sales dan Marketing Director PT Honda Prospect Motor mengaku sudah puas dengan Brio Satya yang ada saat ini.
“LCGC 7 seater ya? (memang) bagus ya? Sekarang Brio Satya kita sudah nomor satu,” ungkapnya ketika diwawancarai di Jakarta Pusat (19/2).
Foto: Alfons
Kendati demikian, Yusak belum menemukan permintaan yang tinggi terhadap model LCGC 7 seater. “Sementara ini belum ada pembahasan mengenai hal tersebut. Kita masih melihat skala prioritas apa yang dibutuhkan konsumen dan sepertinya bukan itu (LCGC 7 seater),” tambah Yusak.
Sepanjang tahun 2019, Honda Brio Satya ‘menang tipis’ dengan Toyota Calya secara penjualan wholesales. Model ini mencatatkan angka penjualan 54.659 unit sedangkan Calya mencatatkan angka sebesar 54.549 unit.