Mitsubishi Outlander PHEV mencatatkan angka penjulan yang kurang memuaskan di pasar Amerika Serikat. Mobil dengan jantung penggerak ganda andalan Mitsubishi ini 'hanya' mencatatkan angka penjualan 7.075 unit sejak menjalani debut Desember 2017 lalu di Negeri Paman Sam.
Bahkan kalau mau dibedah lebih jauh, angka penjualan Mitsubishi Outlander PHEV di sana menunjukkan tren menurun. Mengutip InsideEVs, tahun 2018 angka penjualannya mencapai 4.166 unit, sementara tahun 2019 catatannya merosot menjadi 2.810 unit, turun sekitar 32,5 persen.
Sementara melihat dari segi kontribusinya, Mitsubishi Outlander PHEV menyumbang sekitar 2,3 persen dari penjualan keseluruhan pabrikan tiga berlian selama 2019 di Amerika Serikat. Turun dari setahun sebelumnya yang mencapai 3,5 persen.
Jika dibandingkan penjualan mobil plug-in hybrid ini di Eropa, Mitsubishi patut kecewa. Di benua biru, Mitsubishi Outlander PHEV menjadi mobil dengan teknologi plug-in hybrid paling laris selama empat tahun (2015-2018). Bahkan sampai 2019 penjualannya diperkirakan menembus angka 250 ribu unit --dengan kontribusi di Eropa mencapai 150 ribu unit, yang membuat mobil ini disebut-sebut sebagai mobil plug-in hybrid paling laris di dunia.
Foto: Jason
(Baca juga: Mitsubishi Outlander PHEV Jadi Armada Operasional PMI)
Mitsubishi Outlander PHEV sudah dipasarkan di 50 negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Juli 2019 mobil ini resmi dipasarkan di tanah air. Meski begitu, harganya yang tembus Rp 1,2 miliyar membuat unit yang terjual sejauh ini masih sangat sedikit.
Melihat spesifikasinya, Outlander PHEV menggunakan mesin 2.400 cc yang dipadukan dengan motor listrik. Baterai yang dipakai punya daya 13,8 kWh dengan jarak tempuh mencapai 55 km untuk sekali pengisian daya penuh. Mobil ini juga punta fitur keamanan terbaik yang dibuktikan dengan dengan skor lima bintang ASEAN NCAP (New Car Assessment Program).