Selama tiga hari OtoDriver mendapat kesempatan mencicipi lagi sejumlah produk jagoan Mitsubishi di Bali (4-6/2). Mitsubishi Triton kasta tertinggi pun jadi tunggangan kami selama menjelajah pulau Dewata dalam misi media test drive ini.
Dengan bekal mesin 2.442 cc berpenenggak solar ini kami harus menjelajahi Taman Nasional Bali Barat di Buleleng. Tanjakan, turunan dengan ruas jalan yang kadang sempit mungkin jadi hal yang agak kikuk bagi Anda yang jarang mengemudi double cabin.
New Triton yang telah mendapatkan penyempurnaan sistem 4WD ini terasa cukup membantu melibas permukaan berkerikil. Sayang sepanjang jalan kami tak mendapati jalan bermedan berat, padahal off-road mode katanya siap memberikan memaksimalkan traksi dan parameter stabilitas control sesuai kondisi medan.
Foto: Danu
Namun fitur Hill Decent Control sangat membantu kala menuruni lereng-lereng bukit. Fitur ini akan jadi pembantu yang tepat ketika dipakai menjajahi dalam kota dan mendapati turunan tajam di area parkir mall.
Secara keseluruhan, berbagai fitur pada New Triton mendapat pembaharuan signifikan dari sisi durabilitas dan keandalan yang dibutuhkan oleh konsumen komersial namun tidak melupakan kenyamanan untuk penggunaan sehari-hari.
Foto: Danu
Secara singkat, Triton memang layak dipinang sebagai mobil harian walau penggunanya lebih sering aktivitas di dalam kota. Tapi jika demikian Anda sebaiknya pilih yang tipe tertinggi dengan banderol yang kini hampir menembus setengah miliar Rupiah. Saat ini New Triton kasta tertinggi ini dibanderol seharga Rp 483,5 juta OTR Jakarta.
Namun konsekuensinya jika Anda putuskan pakai Triton sebagai kendaraan harian di perkotaan tentu adalah dimensinya yang besar. Sebenarnya New Triton ini lebarnya sama dengan sebuah Pajero Sport, yakni 1.815 mm. Namun panjang keseluruhan Triton mencapai 5.305 mm, lebih panjang dari Pajero Sport. Masalah yang akan dihadapi tentu radius putar yang terbatas dan manuver parkir yang kurang lincah.