Dengan anggaran mencapai Rp 767 miliar, mungkin tidak sedikit yang berpikir keuntungan apa yang didapat oleh Jakarta dengan penyelenggaraan ajang balap Formula E 6 Juni 2020 mendatang.
Ternyata seperti yang disampaikam Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Dwi Wahyu Daryoto, banyak keuntungan yang didapat Jakarta terutama dalam segi peningkatan ekonomi. Pertama dari jumlah tim Formula E Operation yang akan datang ke Jakarta, yang diklaim mampu meningkatkan pemasukan tempat penginapan.
"Timnya FEO (Formula E Operation) datang ke sini aja hampir 2.000 orang itu tinggal di Indonesia seminggu. Bayangin spending money hotel, restoran dan macam-macam," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Meski belum dapat menjelaskan detil keuntungan yang akan didapatkan karena masih dalam proses kajian, namun diperkirakan penyelenggaraan Formula E akan memberi keuntungan sekitar Rp 500-600 miliar.
"Kalau bicara dampak ekonominya ke depan ini sudah melakukan research bekerja sama mendapat diskusi. Dalam proses pengerjaan studi keekonomiannya. Yang real itu dampak ekonominya antara Rp 500-600 miliar. Dan itu sudah dihitung dan kita konsultasikan dengan BI (Bank Indonesia)," tuturnya.
Lanjut Dwi mengatakan, dalam hitungan BI juga ada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestik Product (GDP) 0,02 persen dalam sehari di tanggal Formula E dimulai.
"Dari tim BI itu menghitung bahwa dampak percentage increase terhadap GDP dari satu hari itu adalah 0,02 persen. Sangat tinggi itu," lanjutnya.