Ibu kota Sumatra Utara, Medan dikenal sebagai salah satu kota terbesar di Sumatra. Dan Terminal Tipe A Amplas bisa disebut sebagai bagian dari 'gerbang' terdepan dalam menyambut pengunjung di kota tersebut.
Sayangnya kondisi terminal tersebut terbilang kurang memadai, baik dari sisi kenyamanan dan sarananya. Hal ini membuat pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memulai program revitalisasi Terminal Tipe A Amplas Medan pekan lalu.
Program tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama (ground breaking) oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Medan, Minggu (8/11).
“Sumatera Utara khususnya Medan memiliki potensi luar biasa. Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagaimana membuat kota Medan mempunyai angkutan massal yang masif, bagus dan signifikan. Sehingga bisa dibandingkan dengan Jakarta. Harapannya akhir 2021, lompatan angkutan massal ini meningkat dengan baik di Medan dan sekitarnya,” urai Budi Karya Sumadi.
Pembenahan terminal dilaksanakan dalam 3 tahap mulai tahun 2020 hingga 2022. Konsepnya mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 132 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan.
Menariknya, rencana revitalisasi ini akan berkonsep “Mix Use” yaitu berupa pengembangan Terminal yang terintegrasi dengan pusat perekonomian. Seperti mall, hotel dan sebagainya, serta sistem pembelian tiket secara elektronik.
Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan di Terminal melalui pola kepengusahaan guna mendukung perwujudan Pemulihan Ekonomi Nasional. Revitalisasi Terminal Amplas menelan dana sebesar Rp 45 miliar dengan skema multi years contract.
#terminal-medan #terminal-amplas #revitalisasi-terminal-medan