Beberapa waktu lalu beredar kabar produksi Isuzu Panther akan dihentikan, namun Isuzu menampik kabar tersebut. Meski begitu, Isuzu Panther masih harus berjibaku dengan peraturan yang dikeluarkan pemerintah terkait standar emisi Euro 4 untuk mesin diesel yang diterapkan mulai 2021.
Seperti yang diketahui, Isuzu Panther merupakan mobil legendaris dengan mesin dieselnya. Lantas bagaimana nasibnya nanti?
Dikatakan Department Head Prototype dan Test Department PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Harmoko Setiawan, sebenarnya bisa saja mesin Panther yang statusnya kini masih Euro 2 dijadikan Euro 4. Namun ada penyesuaian dari segi teknis maupun non teknis.
"Secara teknis perlu ubahan dan penambahan dari mechanical pump menjadi common rail, major change masuknya. Dari ECR harus ditambah dengan ECR Cooler, terus tambah oksidasi katalis. Belum nanti ada penambahan after treatment-nya seperti apa," ujarnya kepad wartawan, di arena GIICOMVEC 2020, Jumat (6/3).
"Secara umum perubahan banyak di luar engine, tapi kalau common rail-nya itu ada di dalam engine," tambahnya.
Namun tidak semudah itu, penyesuaian yang disebutkan tadi kata Harmoko akan memakan biaya yang tidak sedikit. Sayangnya ia tidak bisa menyebutkan kenaikan harga Panther nantinya jika statusnya dinaikan jadi standar Euro 4, yang pasti dari segi ongkos produksi lebih mahal.
"Tim marketing yang bisa jawab (kenaikan harga). Karena cost upgrade-nya cukup besar, dari mechanical pump, kemudian secara basic engine sama, tapi harus ditambah common rail, tambah exhaust control device, harga sudah pasti lebih mahal," katanya.
"Kalaupun mesin Panther harus lanjut ke Euro4, value-nya sedang dikaji, apa yang mau dikejar, itu sedang dipelajari tim marketing," pungkas Harmoko.