Hyundai baru saja mengumumkan sistem pendingin udara canggih baru yang meningkatkan kualitas udara interior. Teknologi ini pada awalnya baru akan tersedia pada model tertentu di Korea Selatan sebelum diluncurkan ke kendaraan Hyundai, Kia, dan Genesis di seluruh dunia.
Seperti dilansir carscoops (30/07), sistem anyar ini terdiri dari tiga teknologi pendingin udara yang dijuluki After-Blow, Mode Multi-Air, dan Indikator Debu Halus. Yang pertama, After-Blow, mengeringkan kondensat pada evaporator dan menekan pertumbuhan jamur di AC.
Lebih khusus lagi, sistem dipicu ketika mesin dimatikan. Umumnya kondensat pada evaporator mengalir secara alami selama sekitar 30 menit. Selama 10 menit, After-Blow akan diaktifkan untuk mengeringkan evaporator dan sisa kondensat di saluran udara. After-Blow menggunakan sensor baterai cerdas untuk memantau baterai dan secara otomatis berhenti berfungsi saat baterai hampir habis.
Teknologi kedua, Mode Multi-Air, melibatkan udara yang disebarkan melalui slot multi-udara yang baru ditambahkan di kursi pengemudi dan penumpang, di samping ventilasi udara normal. Sistem ini bertujuan untuk memberikan lingkungan yang lebih menyenangkan dengan angin sepoi-sepoi.
Terakhir, namun tidak kalah pentingnya, adalah Indikator Debu Halus, yang mengukur dan menampilkan tingkat konsentrasi dan polusi partikel ultrafine (PM 2.5) di dalam kendaraan. Jika tingkat partikel ultrafine melebihi ambang tertentu, mode pembersihan udara akan berjalan untuk memurnikan udara di dalam kendaraan. Itu dilakukan dengan secara otomatis mengubah kecepatan udara antara 3 dan 8 sambil juga mengaktifkan mode sirkulasi-udara dan mengaktifkan AC untuk mengurangi kelembaban. Jika ini tidak berhasil, pemilik akan diminta untuk mengganti filter pendingin udara dan membersihkan kursi atau karpet di dalam kendaraan yang disinyalir menjadi tempat debu bersarang.