DFSK yang merupakan merek asal Cina memang belum punya line up produk sebanyak yang dimiliki merek senegaranya, yakni Wuling. Stigma akan "mobil Cina" yang lekat akan aftersales yang tak memuaskan pun tak bisa dipungkiri masih jadi trauma sebagian konsumen di tanah air.
Namun tak mau kalah dengan Wuling yang gencar membangun kekuatan aftersales, DFSK pun juga demikian. Apalagi mereka punya sebuah produk yang potensi pasarnya besar, yakni DFSK Glory 560.
Konsumen di kelas yang dihuni Glory 560 yakni LSUV tentu sangat menuntut layanan purnajual yang sangat baik dan tentu aman stoknya. Sparepart slow moving dan fast moving wajib terpenuhi dengan baik oleh pabrikan jika tak mau kalah bersaing di kelas LSUV yang cukup panas.
"Kami memastikan seluruh layanan purna jual DFSK Glory 560 dengan menjamin ketersediaan suku cadang, baik untuk yang bersifat fast moving dan slow moving. Konsumen cukup datang ke satu tempat untuk bisa mendapatkan seluruh pelayanan purna jual yang dibutuhkan, mulai dari perawatan berkala, perbaikan kerusakan, ketersediaan suku cadang, hingga klaim garansi super 7 tahun yang diberikan kepada DFSK Glory 560," ungkap Sugiartono, Technical Service Manager PT Sokonindo Automobile yang menggawangi merek DFSK.
DFSK Glory 560 sendiri kini memasuki tahun kedua penjualannya di Indonesia, sekaligus siap untuk menghadapi satu tahun penjualan secara penuh.
"Demi menunjang pertumbuhan sekaligus menjaga kualitas pelayanan kepada konsumen DFSK Glory 560 di seluruh Indonesia, DFSK memastikan layanan purna jual dengan menyediakan berbagai ketersediaan suku cadang fast dan slow moving untuk mempermudah perbaikan kendaraan," tulis siaran pers DFSK yang kami terima pada Jumat kemarin (28/2).