Tak terasa produsen asal Cina, Wuling Motors sudah melewati hari ke-1.000-nya di industri otomotif Indonesia. Kedatangannya di pertengahan 2017 silam cukup menggemparkan. Pasalnya mereka langsung menyatakan pembangunan pabrik di Indonesia dengan investasi sebesar 700 juta dolar AS atau sekitar Rp 9,3 triliun!
Dari situ, Wuling mulai menghadirkan satu per satu produknya untuk pasar roda empat tanah air. Mulai dari MPV yakni Confero, Cortez dan Formo, lalu ada juga Almaz di kelas SUV.
Jajaran produk Wuling tersebut dirakit lokal di pabriknya yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Lantas, dari semua jajaran produknya tersebut, mana yang risetnya paling sulit dilakukan?
Foto: Danu - Bekasi
"Riset pasar yang paling sulit adalah Confero, itu karena produk pertama dan itu beneran yang dari nol engga ada pabrik dan harus memilih model apa yang harus dibawa," ujar Product Planning SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors), Danang Wiratmoko, dalam video conference, Rabu (22/4).
Menurutnya, karena itu merupakan produk pertama yang diluncurkan oleh Wuling di Indonesia, maka ada beberapa keterbatasan yang membuatnya 'dinobatkan' menjadi mobil yang risetnya paling sulit. Apalagi Confero adalah produk yang akan bermain di kelas LMPV, sebuah kelas yang sangat ketat persaingannya dan jagoannya hingga kini sulit untuk ditekuk, yakni Toyota Avanza.
"Jadi itu paling berat buat studinya. Timnya juga belum banyak. Setelah Confero sudah ada pengalaman jadi prosesnya bisa lebih mudah berjalan," tutur Danang.
Lebih lanjut Danang menjelaskan, pihaknya selalu melakukan riset secara mendalam sebelum memutuskan untuk meluncurkan dan memasarkan suatu produk. Karena namanya tren pasti ada perubahan, tergantung permintaan pasar.
"Kalau mau buat produk kita akan melakukan riset yang mendalam, termasuk di segmen mana mereka akan berkompetisi. Tapi perkembangan otomotif selalu berubah, kebutuhan akan kendaraan kayak gitu (berubah-ubah)," pungkasnya.