Setelah beberapa bulan dirundung pandemi Corona, kini industri otomotif terutama roda empat mengalami penurunan penjualan. Hal tersebut dikarenakan daya beli yang menurun akibat masyarakat lebih memprioritaskan berbelanja kebutuhan pokok ketimbang mobil.
Melihat tantangan seperti ini, Suzuki membeberkan cara mereka untuk tetap menggenjot penjualan di tengah masa krisis seperti sekarang ini.
"Yang pertama kami lakukan melihat ada pergeseran dan prioritas daya beli masyarakat saat ini adalah memberikan program untuk tenaga medis agar membantu kondisi sekarang. Selebihnya strategi penjualan yang jitu lewat sosial media tentu sudah kita lakukan. Namun yang terpenting adalah tetap menjalankan protokoler kesehatan tinggi, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan semprot disinfektan," ucap Hendro Kaligis selaku Business Development Head Manager PT Suzuki Indomobil Sales.
Meski begitu Hendro mengatakan bahwa semenjak PSBB Pembatasan Sosial Berskala Besar, nyaris tidak ada customer baru. Paling hanya konsumen lama yang sudah memesan kendaraan.
Ke depannya, pihak Suzuki juga masih terus fokus tak hanya menjual mobil baru, namun juga menjalankan Suzuki Auto Value yang merupakan sarana jual beli mobli bekas Suzuki meskipun dalam kondisi pandemi.
"Kami akan melakukan adaptasi dengan hal yang baru, misalnya kami selalu menjaga kondisi mobil tetap steril, dan tetap melayani konsumen dengan standar kesehatan tinggi," tambah Hendro.