Pandemi COVID-19 turut memengaruhi aktivitas industri manufaktur, termasuk di sektor otomotif. Para pelaku usaha mau tidak mau harus melakukan beberapa penyesuaian, termasuk mengurangi tenaga operasional di lokasi pabrik, yang berpotensi mengganggu kuantitas dan kualitas produksi kendaraan maupun komponennya. Oleh karenanya, diperlukan sebuah sistem terkoneksi untuk dapat memaksimalkan kinerja di seluruh rantai produksi.
Bosch memperkenalkan solusi Nexeed Industrial Application System gabungan perangkat lunak dan layanan berbasis teknologi Industri 4.0 yang mampu merekam, memproses dan memvisualisasikan data dari rantai produksi, sehingga keseluruhan proses berlangsung transparan serta efisien.
Sektor otomotif merupakan salah satu dari lima fokus utama pemerintah dalam merevitalisasi manufaktur Indonesia melalui inisiatif “Making Indonesia 4.0”. Adaptasi dengan ekosistem Industri 4.0 di tengah pandemi Covid-19 menjadi kebutuhan yang kian mendesak bagi pelaku usaha manufaktur otomotif agar mampu meneruskan produksi dan menjaga keberlangsungan bisnis mereka.
“Pembatasan tenaga operasional di lokasi usaha atau pabrik dapat berpotensi mengganggu jalannya rantai produksi kendaraan atau komponennya. Nexeed Industrial Application System dari Bosch memungkinkan pemantauan lini-lini produksi di sebuah pabrik otomotif tidak perlu lagi dilakukan secara langsung di lapangan, tetapi bisa dari jarak jauh. Tentunya hal ini mendukung perusahaan dalam menjalankan protokol kesehatan demi keselamatan para pekerjanya selama pandemi Covid-19 - dengan tetap menjaga kuantitas dan kualitas produksi,” papar Dhuha Abdul, Business Development Manager Connected Solutions, Bosch di Indonesia.
Nexeed Industrial Application System mudah dipelajari dan dioperasikan oleh pekerja, tanpa perlu memiliki latar keterampilan teknologi informasi (IT) secara khusus. Berkat arsitektur software modern, antarmuka yang terdokumentasi, dan open standard, sistem ini memiliki fleksibilitas dan keamanan yang dapat diandalkan.