Mantan bos Nissan Carlos Ghosn ternyata harus mengeluarkan banyak uang untuk melarikan diri dari Jepang karena menghindari tudingan kasus manipulasi uang yang dialaminya. Uang yang dikeluarkannya termasuk jaminan 14 juta Dolar Amerika Serikat (Rp 192 miliar) di pengadilan Jepang yang dipastikan hilang percuma karena pelariannya.
Sementara ongkos untuk kabur dari Jepang dan merayakan malam Tahun Baru 2020 di Beirut ditaksir menghabiskan lebih 15 juta Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 206 miliar, demikian mengutip laporan Irish Times, Sabtu lalu.
Itu termasuk 350.000 Dolar Amerika Serikat untuk jet pribadi yang membawa Ghosn dari Osaka ke Istanbul dan jutaan dolar lainnya untuk ekstrasi multinegara yang setidaknya membutuhkan 25 orang dalam setengah tahun merencanakan pelarian, menurut pakar keamanan swasta yang mengatakan dia tidak terlibat.
Arus keluar seperti itu membuat kekayaan Mr Ghosn menyusut hingga 40 persen sejak dia ditangkap lebih dari setahun yang lalu di Bandara Haneda Tokyo, menurut perkiraan Bloomberg Billionaires Index.
Kekayaannya sekarang diperkirakan sekitar 70 juta Dolar Amerika Serikat, turun dari sekitar 120 juta Dolar Amerika Serikat pada saat penampilan pengadilan pertamanya setahun yang lalu.
Dengan berapi-api pada konferensi pers dua setengah jam di Beirut pada hari Rabu (8/1), Ghosn berulang kali menyatakan tidak bersalah terhadap tuduhan bahwa ia meremehkan pendapatannya dan menyerbu sumber daya perusahaan untuk keuntungan pribadi, menuduh jaksa penuntut Jepang, pejabat pemerintah dan eksekutif Nissan Motor berkonspirasi untuk menjatuhkannya dan bersikeras dia akan membersihkan namanya.