Beranda Berita

Alasan Daihatsu Sirion Tidak CKD Indonesia

Berita
Penulis: Imam Ghozali
Rabu, 25 Maret 2020 14:00 WIB
Berita - Alasan Daihatsu Sirion Tidak CKD Indonesia
Bagikan ke:

City car dari produsen asal Jepang, Daihatsu Sirion telah hadir di Indonesia sejak 12 tahun lalu tepatnya pada 2007 silam. Namun meski sudah cukup lama kiprahnya di Indonesia, hingga saat ini mobil masih diimpor dari Malaysia.

Lantas apa alasan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku agen pemegang merek Daihatsu di Indonesia belum mau melokalisasi Sirion?

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra mengatakan, hingga saat ini pihaknya memang belum ada rencana untuk memproduksi lokal Daihatsu Sirion di Indonesia.

"Belum ada rencana CKD (Completely Knock Down)," ujar wanita yang akrab disapa Amel itu saat dihubungi OtoDriver, Jumat lalu (20/3).

Foto - Alasan Daihatsu Sirion Tidak CKD Indonesia

Foto: Adit

Alasan utamanya adalah masalah volume pasar. Amel menyebut volume pasar yang diisi oleh Daihatsu Sirion yakni kelas City Car terbilang sepi peminat. Artinya jika diproduksi di dalam negeri investasi yang harus digelontorkan tidak berbanding lurus dengan hasilnya.

Jika dipaksakan, justru akan terjadi kenaikan harga. Yang mana jelas hal tersebut akan mengurangi permintaan. Karena rata-rata, harga mobil salah satu faktor utama konsumen Indonesia jika mau beli mobil.

"Volumenya kecil, investasinya kebesaran. Harga jadi mahal jika dibuat di Indonesia," jelas Amel.

Sebagai informasi, ADM sendiri beberapa waktu lalu, tepatnya, Kamis (19/3) kemarin, baru saja meluncurkan Daihatsu Sirion facelift dari generasi ketiganya yang meluncur 2018 lalu. Mobil dibanderol Rp 200.100.000 untuk yang manual, dan Rp 214.850.000 untuk yang otomatis. Harga sudah OTR DKI Jakarta.

#daihatsu #sirion

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.