Tragedi kecelakaan tunggal bus PO Sriwijaya menyimpan duka makin mendalam. Berdasarkan laporan terakhir, korban jiwa bus yang menabrak pembatas jalan dan meluncur ke dalam jurang sedalam 150 meter ini, menjadi 35 orang.
“Berdasarkan investigasi kami di lapangan bus tersebut meluncur menabrak pembatas jalan dan kemudian terjun ke dalam sungai tanpa meninggalkan jejak pengereman di atas aspal,” terang Ahmad Wildan, pimpinan investigasi KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) seperti dikutip dari siaran yang ditayangkan Metro TV (26/12).
Lebih jauh lagi, Ahmad Wildan mengatakan berdasarkan saksi yang selamat, bus berjalan kencang di daerah pengunungan tersebut dan sesaat sebelum tragedi terjadi tidak terasa terjadi pelambatan secara signifikan. “Kondisi jalanan posisinya merupakan turunan dan ada kemungkinan terjadi kerusakan pada sistem rem yang menyebabkan rem blong atau gagal melakukan pengereman,” lanjutnya.
Sampai saat ini pihak KNKT bersama Kepolisian dan dinas terkait lainnya masih terus mendalami penyebab kasus tersebut. Jika ditemukan kendala teknis, besar kemungkinan rem blong akibat komponen yang tidak laik jalan. Di lain hal, kemungkinan kelalaian pengemudi yang terlambat mengantisipasi bus yang meluncur.