Toyota Camry telah diluncurkan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM). Kehadiran Camry generasi terbaru ini mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat. Buktinya, pemesanan Toyota Camry varian hybrid harus inden selama dua bulan.
"Kalau inden Camry itu yang non-hybrid bisa dibilang normal. Tapi kalau yang hybrid itu indennya dua bulan, jadi hybrid ini diterima cukup baik di market hingga ada dua bulan inden," ungkap Vice President Director PT TAM, Henry Tanoto di Sunter, Jakarta, Jumat (29/3).
Foto: Brian
Henry menjelaskan saat ini, pemesanan Toyota Camry mencapai hampir 200 unit perbulannya. Sementara untuk komposisi varian hybrid berada sekitar 11% dari total keseluruhan. Padahal demand dari dealer bisa melebihi presentase itu jika saja tidak ada hambatan pada supply Camry Hybrid.
"Jatah Camry kami ada planningnya, jadi yang bisa kami sampaikan dengan plannning yang ada memang indennya sampai 2 bulan. Camry hybrid sekarang order dari konsumen itu 11%-an, tapi demandnya bisa lebih sampai 15%. Karena indennya panjang jadi banyak yang tidak melakukan pemesanan," ujarnya.
Hingga saat ini, Henry mengatakan akan terus mencoba agar Camry Hybrid bisa lebih baik lagi secara komposisinya. Pihaknya pun sedang berusaha untuk meningkatkan supply dari kendaraan mewah tersebut.
"Kami sedang mencoba bagaimana hybrid ini bisa lebih banyak lagi secara komposisi. Kami sedang berusaha untuk meningkatkan supply-nya, jadi konsumen tidak usah nunggu lama-lama," tutup Henry.