Toyota belum lama ini memperkenalkan all new Toyota Corolla Altis. Sedan kompak yang satu ini sebenarnya mengisi segmen yang cenderung sepi peminat.
PT Toyota Astra Motor (TAM) sendiri tidak menampik fakta ini. Namun mereka optimistis ke depannya pasar sedan secara umum bisa meningkat apalagi jika dibantu regulasi.
"Jujur tidak banyak berubah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tapi rasanya ke depan akan lebih baik, melihat tren sedan sekarang yang stylish juga fiturnya yang canggih," terang Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmy Suwandi kala ditemui beberapa waktu lalu.
Dia mencontohkan Toyota Camry. Sedan mewah yang satu ini pada periode tahun 2018 penjualnnya di bawah 100 unit/bulan, bahkan pernah ada di angka 50 unit/bulan. Namun tahun ini angka penjualannya bisa naik mencapai 150 unit/bulan.
Sementara Toyota Corolla sebelumnya ada di angka 50 unit/bulan. Harapannya all new Toyota Corolla Altis bisa meningkat angka penjualannya sampai 60-70 unit/bulan apalagi mengingat kini ada varian hybrid yang ditawarkan untuk model ini.
Kembali Anton menjelaskan kalau kontribusinya terhadap total penjualan Toyota memang tidak signifikan, tapai pertumbuhan penjualan ini memberi harapan bagi segmen sedan. "Apalagi ke depannya akan ada aturan PPnBM yang tidak membedakan sedan dan nonseda. Rasanya ada opportunity bagi sedan untuk berkembang lagi,"tambahnya.
Ya, pajak sedan sampai sekarang memang masih mendapat 'diskriminasi'. Berdasarkan skema yang berlaku sampai saat ini, sedan dan kendaraan station wagon serta 4X4 masuk kategori kendaraan yang kena PPnBM paling besar, mulai dari 30 persen hingga 125 persen. Penyamarataan pajak ini tentu bisa menjadi harapan untuk hidupnya lagi segmen sedan di Tanah Air.
Pertumbuhan pasar sedan sendiri juga akan berdampak pada pasar ekspor. Jika nantinya sedan banyak mengaspal di jalan raya, produksinya sangat mungkin dialihkan ke Indonesia yang membuka potensi ke negara seperti Australia yang letaknya tidak terlalu jauh dari Indonesia dan punya pasar sedan yang menjanjikan.