Juli ini merupakan bulan ketiga sejak Toyota C-HR Hybrid diluncurkan. Akan tetapi peminatnya belum banyak, terbukti dari jarangnya unit yang berkeliaran dijalanan Jakarta. Kira-kira apa alasannya? Ada dugaan karena harganya yang masih dirasa cukup mahal, sekitar Rp 523 juta.
Jaringan dealer Toyota Auto2000 pun angkat suara terkait hal tersebut. “Dengan harga segitu sebenarnya wajar saja, karena teknologi yang dipakai banyak dan canggih,” ucap Biyouzmal, Operation Manager DKI I Auto2000. Biyouzmal menambahkan, “Orang Indonesia belum terlalu familiar dengan hybrid, maka dari itu sebagian besar menganggap mobil hybrid itu mahal.”
Foto: Christo
Kalau dilihat dari harganya, terdapat perbedaan sebanyak Rp 30 juta dibanding C-HR versi mesin bensin. Perbedaan selanjutnya terdapat pada desain pelek model baru dan ada terdapat opsi warna Radiant Green. Kemudian ada juga improvisasi pada rear combi lamp. Untuk mesin konvensionalnya, crossover ramah lingkungan ini memakai dapur pacu 2ZR-FXE dengan tenaga mencapai 100 dk. Dengan kombinasi motor listrik yang bertenaga 35 dk, maka total daya C-HR hybrid ini mencapai 134 dk.
Baca juga: HR-V Laris Manis, C-HR Mendadak Laku!
Kemudian kira-kira sudah berapa unit Toyota C-HR Hybrid yang sudah laku? “Untuk wilayah DKI 1 sudah laku sekitar 60 unit. Kalau unit non hybrid sudah mencapai 100 unit,” jelas Biyouzmal saat ditemui di showroom Auto2000 Sudirman. “Untuk perihal indent unit hybrid sekitar 2-3 bulan. Namun dibeberapa warna unitnya sudah tersedia,” tutup Biyouzmal.
Kendati demikian, penjualan C-HR menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak kemunculan varian hybrid-nya. Penjualan wholesales nasional Toyota C-HR mencapai 90 unit pada periode Mei 2019. Padahal, sebelum varian Hybrid dirilis, Compact SUV lansiran Toyota ini hanya memiliki angka penjualan wholesales di bawah 20 unit per bulannya. C-HR juga kini tercatat sebagai mobil hybrid termurah yang dijual di Indonesia.