Beranda Berita

Kenapa Wuling Indonesia Pilih SUV yang Hanya 5 Seater?

Berita
Penulis: Aditya Widiutomo
Senin, 4 Maret 2019 11:00 WIB
Berita - Kenapa Wuling Indonesia Pilih SUV yang Hanya 5 Seater?
Bagikan ke:

Wuling Almaz hadir di Indonesia sebagai SUV pertama produsen asal Tiongkok tersebut. Jika dilihat dari dimensi eksteriornya, model ini tergolong dalam Medium SUV dan bakal bersaing dengan Nissan X-Trail dan Mazda CX-5.

Dengan fitur yang tergolong istimewa, sayangnya Almaz hanya punya kapasitas 5 orang penumpang. Lantas, apa alasan pihak Wuling Indonesia untuk menghadirkan SUV 5 Seater di Indonesia?

Foto - Kenapa Wuling Indonesia Pilih SUV yang Hanya 5 Seater?

“Karena kami ingin memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen yang membutuhkan SUV 5 seater banyak dan pasarnya ada. Model-model SUV 5 seater juga masih banyak di pasaran,” ujar Dian Asmahani selaku Brand Manager Wuling Motors ketika kami wawancara di Jakarta Selatan (27/2)

Selain itu, Wuling juga belum mengungkap apakah Almaz versi 7 Seater bakal diluncurkan di tanah air atau tidak. “Kami masih fokus dulu di Almaz 5 seater. Kami belum tahu ke depannya apakah bakal hadirkan SUV 7 seater,” tambahnya.

Foto - Kenapa Wuling Indonesia Pilih SUV yang Hanya 5 Seater?

Kehadiran SUV Wuling 7 Seater di Indonesia bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Pasalnya di Tiongkok, Wuling telah menghadirkan SUV dengan kapasitas 7 orang penumpang dengan nama Baojun 570.

Lantas, apakah Wuling bakal menghadirkannya di tanah air? Kita tunggu saja.

#wuling #almaz

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.