Honda e yang merupakan mobil listrik pertama pabrikan berlogo H ini sudah resmi debut untuk benua Asia pada Tokyo Motor Show 2019. Sejak kemunculan perdananya di Eropa, Honda e langsung jadi perbincangan masyarakat dunia karena bentuknya yang cukup unik.
Pasalnya desain eksterior keseluruhannya kental akan mobil tahun 80-an. Tak seperti mobil listrik semacam BMW i3, Nissan Note dan lain sebagainya, Honda e justru berdesain retro futuristik.
Bahkan mirip sekali dengan wujud saat masih berstatus konsep alias purwarupa. Lantas apa alasan Honda menganut desain seperti ini pada mobil listrik pertamanya yang bahkan punya fitur berbasis artificial intelegent?
Foto: Danu
"Kami bukan berniat untuk menggunakan model yang tua atau retro. Tapi niat kami adalah untuk membuat model yang timeless sampai kapanpun itu," ujar Tomofumi Ichinose, Chief Engineer Technical Planning Department Honda R&D Co., Ltd. menjawab pertanyaan OtoDriver saat hari pertama Tokyo Motor Show 2019 (23/10).
Ia menyebut bahkan dari dahulu pihaknya selalu membuat mobil yang timeless. "Untuk Honda e bahkan kami membayangkan model untuk 2030, desain seperti ini masih akan relevan dan cocok di 2030," sambung Ichinose.
"Honda e adalah mobil listrik yang dikembangkan berdasarkan visi kami mengenai bagaimana bentuk-bentuk mobil seharusnya terwujud 10 tahun dari sekarang," tegas Takahiro Hachigo, Honda Motor Co., Ltd. President, Representative Director dan CEO dalam kesempatan yang sama.
Mobil listrik terbaru ini memang sudah mulai dijual di Eropa. Namun untuk pasar domestik Jepang baru akan dijual pada tahun depan.