Tata Motors selaku pemilik Jaguar dan Land Rover mengatakan bahwa saat ini mereka terbuka untuk mencari mitra untuk kedua merek Inggris ini. Hanya saja ditegaskan bahwa Jaguar dan Land Rover tidak sedang ditawarkan untuk dijual.
Seperti dilansir Carscoops, Natarajan Chandrasekaran, Chairmant Tata Son selaku holding dari Tata Motor mengatakan pada Bloomberg tentang hal tersebut. “Kami tidak akan menjualnya, karena otomotif merupakan bisnis inti kami,” terangnya.
Tata Motors mengakuisisi Jaguar Land Rover dari Ford pada 2008 dan mengubahnya menjadi pembuat mobil yang berkembang hingga menikmati booming penjualan di wilayah seperti Cina dan Rusia.
Namun sayang kinerja merek Inggris ini melambat dengan signifikan sehingga harus menerapkan program tabungan 2,5 miliar Pound ($ 3,2 miliar) dan memotong ribuan pekerjaan di seluruh dunia.
Chandrasekaran mengatakan Tata selalu terbuka untuk kemitraan tetapi mereka tidak ingin "hanya menjual saham dan tidak memiliki suara". Di lain sisi bisnis otomotif Tata juga menghadapi kerugian lantaran kemerosotan di pasar dalam negeri di India, serta perlambatan ekonomi di Cina yang menyebabkan anjloknya penjualan hingga 50% pada tahun lalu. Kondisi ini diperparah lagi dengan ketidakpastian lantaran Brexit.
Target Tata adalah untuk menstabilkan Jaguar Land Rover dan menghentikan kerugiannya pada tahun 2021.
Beberapa waktu silam, Perusahaan investasi terkenal Sanford C, Bernstein mengatakan bahwa Tata harus melakukan pendekatan dengan BMW yang tengah surplus dalam hal permodalan.