Chevrolet memastikan diri tak lagi jualan di Indonesia pada tahun depan. Terhitung akhir Maret 2019, merek asal Amerika Serikat ini hanya melayani purnajual mobil-mobil konsumennya saja.
Tentu hal ini merupakan info yang cukup buruk bagi belantika otomotif tanah air. Langkah General Motors (GM) selaku pemegang merek Chevrolet untuk berhenti jualan di Indonesia seolah mengikuti yang dialami Ford.
Foto: Danu
Lantas apa alasan Chevrolet menyerah jualan di Indonesia? Seperti yang telah kami laporkan, pihak GM menyebut bahwa tak mendapat untung. “Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan,” kata Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara dalam keterangan tertulis (28/10).
Hal ini memang terlihat jelas di data penjualan retail yang rajin disajikan Gaikindo setiap bulan. Dari Januari sampai September 2019, Chevrolet telah menjual 1.237 unit ke tangan konsumennya. Angkat tersebut mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
Periode yang sama, Januari sampai September 2018, Chevy menjual 1.916 unit ke tangan konsumen tanah air. Titik terendah penjualan retail Chevrolet terjadi pada Agustus 2019, yang hanya mendistribusikan 49 unit ke konsumennya.
Lanjut Villarreal, dengan tak adanya keuntungan yang didapat dari penjualan, otomatis berimbas ke yang lain. “Faktor-faktor ini juga membuat kegiatan-kegiatan operasional kami menjadi semakin terpengaruh oleh faktor-faktor yang lebih luas di Indonesia, seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing,” tutup Villarreal.
OtoDriver