Beranda Berita

Cuci Ban Berkali-Kali Berbahaya? Ini Penjelasannya

Berita
Penulis: Suryo Sudjatmiko
Selasa, 9 April 2019 06:00 WIB
Berita - Cuci Ban Berkali-Kali Berbahaya? Ini Penjelasannya
Bagikan ke:

Kondisi ban yang bersih membuat penampilan kendaraan jadi lebih menarik dan resik. Ban merupakan bagian kendaraan yang memiliki kontak langsung dengan jalanan sehingga cukup rentan dengan debu, lumpur ataupun kotoran lainnya.

Lalu bagaimanakah cara yang tepat untuk ritual membersihkan si karet bundar ini?

Foto - Cuci Ban Berkali-Kali Berbahaya? Ini Penjelasannya

Sudah cukup umum jika ritual mencuci ban ini melibatkan sabun sebagai agen untuk mempermudah mengangkat kotoran yang menempel di permukaan karet ban.

Terdapat pendapat bahwa terlalu sering mencuci ban dengan sabun akan membuat kerusakan pada compound ban dan membuatnya jadi cepat getas?

Menanggapi kondisi ini, Zulpata Zainal, praktisi yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia ban angkat bicara.

“Ketika diproduksi, compound ban sudah matang dan tidak mudah berubah begitu saja. Jadi mencuci ban dengan menggunakan sabun berkali-kali tidak membahayakan kondisi compound ban,” terangnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Pira yang kini berkarir di bawah bendera PT Gajah Tunggal ini mengatakan bahwa bahwa perawatan ban akan semakin baik jika diikuti pula dengan penyemiran bahan semir dari bahan silikon. Dengan demikian, ban akan lebih terlindungi dari retakan-retakan lembut yang di sebut dengan ozon cracking.

#ban #tips #cuci

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.