Ban kita kenal sebutan si karet bundar. Walau pun didominasi dengan kuat dengan warna hitam, namun ban merupakan bentuk berbagai aplikasi teknologi dan memghasilkan beragam struktur rancangan ban. Kita kenal dengan struktur rancangan ban bias dan radial. Walau sewarna, namun keduanya adalah dua hal yang sama sekali berbeda.
“Ban Bias disebut juga sebagai ban diagonal. Hal ini dikarenakan jalinan benang yang menjadi kerangkanya disusun dengan kemiringan 45-55% mengarah pada bagian tengah tapak ban atau tread,” jelas Agus Sarsito, Senior Technical Advisor PT Bridgestone Tire Indonesia.
“Ban radial atau radius punya susunan kerangka benang melintang dari sisi ban kiri dan kanan ataupun sebaliknya. Tipe ban ini punya layer tambahan hanya pada permukaan telapak bannya," lanjutnya.
|
Dari konstruksi, jenis ban bias lebih kokoh pada bagian dinding (sidewall) karena punya jalinan benang yang terjalin rata dari dinding hingga telapak ban, selain itu ban ini minimal punya dua lapisan benang (ply).
Sementara ban radial punya jalinan strukturnya hanya di sebelah kiri ke kanan dan tidak menjalar hingga bagian dinding. Jadi dindingnya tidak sekokoh dn sekaku ban bias, namun lebih fleksibel.
Karenanya ban bias lebih banyak digunakan untuk kendaraan komersial atau kendaraan yang berhubung dengan beban.
Berikut kekurangan dan kelebihan ban radial dan bias
Ban Radial
(+) Karena susunan kerangkanya melintang, maka tidak banyak deformasi pada ban sehingga ban lebih minim terhadap fibrasi.
(+) Lebih nyaman dikendarai karena dinding bannya lebih fleksibel
(+) Tidak lekas panas sehingga mampu dibawa untuk kecepatan tinggi
(-) Lebih berisik dibandingkan dengan bias
(-) Side wall tipis tidak sekokoh ban bias
Ban Bias
(+) Side wall lebih kuat
(+) Lebih senyap
(-) Lebih cepat panas
(-) Kurang nyaman dikendarai karena sidewallnya kuat