Setelah dirundung kabar kasus manipulasi pendapatan Carlos Ghosn, Nissan dikabarkan terkena masalah lain terkait hal inspeksi akhir pengujian mobil baru. Seperti diberitakan oleh Independent Online, permasalahan ini muncul berkat temuan pejabat Kementrian Transportasi Jepang, saat mengunjungi fasilitas produksi utama Nissan.
Berdasarkan laporannya, beberapa karyawan mengaku melakukan pengetesan pada pengereman dan fungsi lain tidak sesuai prosedur. Padahal pengujian yang termasuk quality control ini vital dilakukan sebelum mobil dikirim ke dealer.
Hanya saja dalam laporan, tidak disebutkan model apa saja dan berapa banyak mobil yang terdampak, akibat ketidak-sempurnaan proses pengujian akhir tersebut. Atas permasalahan ini, pabrikan akan mengumumkan penarikan kembali alias recall, terhadap 11 model dengan total keseluruhan 150 ribu unit yang ada di Jepang. Wakil Presiden Nissan Motor Co. Seiji Honda menyebut, informasi lengkap mengenai recall akan dipublikasikan pada pekan depan.
Kasus serupa pernah dilakukan Volkswagen Group. Pabrikan menyematkan perangkat lunak pada 11 juta unit mobilnya termasuk VW, Audi, dan Skoda guna menyesuaikan standar emisi. Atas kasus dieselgate tersebut, Volkswagen Group didenda 1,2 miliar dolar Amerika atau setara Rp 16,7 triliun oleh pengadilan tinggi Jerman.