Uji tabrak kini merupakan hal wajib bagi setiap produk mobil yang ada di dunia. Hal tersebut guna menjaga keselamatan penumpang yang berada di dalam mobil sekaligus menguji performa piranti keselamatan yang disediakan.
Hasil dari Crash Test berupa bintang. Dari bintang 1 yang dianggap buruk hingga bintang 5 yang artinya sempurna. Namun beberapa mobil pun ada yang meraih bintang nol karena dinilai tidak mampu memproteksi penumpang yang berada di dalamnya sama sekali.
Fitur keselamatan yang kini wajib dimiliki pada setiap mobil adalah sabuk pengaman, kantung udara (airbag), ABS, serta EBD dalam setiap variannya. Hal ini dicanangkan oleh ASEAN NCAP sejak tahun 2014 silam.
Kendati demikian, rupanya ada beberapa fitur keselamatan tambahan yang menentukan mobil tersebut lolos Crash Test dengan capaian bintang 4 atau bintang 5. Yakni pengingat sabuk pengaman (Seatbelt Reminder) dan Electronic Stability Control.
“Jika suatu mobil memperoleh skor baik dalam dari segi Adult Occupant, Child Occupant, maupun Safety Assist dalam uji tabrak, dapat dipastikan mobil tersebut bakal meraih skor bintang 5. Akan tetapi, jika mobil yang diuji tidak dilengkapi oleh peringatan sabuk pengaman serta Electronic Stability Control, kita turunkan menjadi bintang 4,” ujar Yahaya bin Ahmad, spesialis lab teknikal ASEAN NCAP ketika diwawancarai di Karawang Jawa Barat (14/11).
Sebagai gambaran, Suzuki Swift telah menjalani uji tabrak. Salah satu hatchback andalan Suzuki ini mengantongi bintang 4 dari ASEAN NCAP dengan skor Adult Occupant 38,46, Child Occupant 19,95, dan Safety Assist 12,64. Kendati demikian, di beberapa negara mobil ini tidak dilengkapi dengan fitur Electronic Stability Control sehingga membuat Suzuki Swift harus turun dari bintang 5 menjadi bintang 4.