Suzuki APV nyaris tak terdengar kabarnya setelah beberapa tahun tak mendapat sentuhan improvisasi seperti facelift. Alih-alih ganti generasi, MPV ini belakangan malah tak pernah ditampilkan di ajang pameran-pameran dalam negeri.
Ternyata malah model pick up-nya yang tengah mendulang kesuksesan, penjualannya cukup membuat Suzuki Indonesia sumringah. "Suzuki Mega Carry, per bulannya terjual sekitar 300an unit (di 2017) sedangkan APV (minibus) sekitar 700 sampai 800 unit per bulannya," ungkap Makmur, 4W Sales Director PT Suzuki Indomobil Sales yang kami temui di GIICOMVEC 2018 (1/3).
APV minibus saat ini malah banyak dibeli dari kalangan pengusaha armada ringan serba guna alias fleet. "Salah satunya (dijadikan armada favorit) Ambulance salah satunya. Jadi memang segmennya APV yang sekarang ini kan banyak oleh fleet terutama untuk di Ambulance. Kami tetap bikinnya berupa mini bus, lalu kalau memang ada pesanan Ambulance nanti dimodifikasi oleh teman-teman karoseri," jelas Makmur.
Di GIICOMVEC 2018 sendiri dimanfaatkan Suzuki untuk menawarkan kehebatan APV yang bisa difungsikan ke berbagai kegunaan. "Mau dijadikan angkot bisa, mau dijadikan mobil toko bisa, bisa jadi samsat keliling, perpustakaan atau penyuluhan berjalan, laboratorium berjalan dan ambulance yang paling banyak,' seru Makmur.
Tentunya APV kini tak bisa menandingi saudara se-mereknya, apalagi kalau bukan Ertiga. "Iya, sudah pasti. Karena kan dengan segala kelebihan Ertiga sudah pasti jauh (bedanya). Karena APV basic-nya mini bus, kalau Ertiga kan sudah lebih ke arah kenyamanan, kemewahan. Kalau pengembangan (APV), masih tetap berjalan, kok,' tutup Makmur.
PT SIS