Mitsubishi Xpander kembali kami uji coba, kali ini kru OtoDriver bersama awak jurnalis nasional menjajal LMPV baru ini di daerah Jawa Tengah (3-5/3). Meski kami telah membuat video review lengkap tentang produk terbaru Mitsubishi ini, namun kami masih penasaran bagaimana rasa berkendaranya ketika melewati trek yang berkelok dan menanjak. Suguhan "trek" dari Semarang menuju Solo pun kami manfaatkan untuk eksplorasi performa musuh Toyota Avanza ini.
Berangkat dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, kami langsung menjajal Xpander varian Ultimate melintasi jalan tol Semarang-Salatiga yang didominasi tanjakan panjang. Memang sedikit ada semacam delay pada perpindahan gigi ketika ingin melakukan akselerasi, namun hal itu dibayar dengan kenyamanan suspensi pada mobil berbobot 1.780 kg ini. Menikung dalam kecepatan 90 km/jam sebelum keluar gerbang tol Salatiga, gejala body roll sangat minim.
Perjalanan berlanjut menuju kawasan Kopeng Salatiga. Tak berlama-lama kami injak gas lagi menuju Solo via jalur Selo, Boyolali. Tanjakan panjang tidak dijumpai lagi di jalanan ini, namun kami disuguhkan dengan trek menanjak serta menikung ditambah jalanan yang lumayan padat.
Sebelumnya banyak pertanyaan tentang apakah Front Wheel Drive kuat menanjak? Terjawab setelah kami merasakan sendiri tenaga 104 ps dan torsi 141 Nm yang disalurkan dengan baik oleh unit 1.500 cc ke kedua roda depannya untuk melibas jalanan berkelok, mengelilingi kaki gunung Merbabu dengan mudahnya tanpa ada kendala. Adanya fitur Hill Start Assits sangat membantu kami ketika berada di kemacetan pada saat jalanan menanjak.
Kesimpulan:
Jarak tempuh total yang kami lalui menggunakan Xpander Ultimate dari bandara Ahmad Yani ke Solo adalah 153,2 km. Dengan kondisi 4 orang penumpang, layar MID Xpander menyebut konsumsi rata-rata bahan bakar adalah 9,5 km/liter.
Tak dipungkiri, hadirnya Xpander di kelasnya membuat persaingan antar merek mobil menjadi panas. Tapi semua kembali kepada konsumen ingin memilih desain yang bagaimana atau ingin menggunakan sistem penggerak apa.
Awie