Wuling yang siap merilis satu lagi mobil dengan harga ekonomis tentunya banyak menciptakan pertanyaan menarik. Kenapa bisa sebegitu murahnya? Padahal kompetitornya dari kubu Toyota dan Daihatsu misalnya, punya harga produk sejenis yang lebih mahal.
Daihatsu pun menanggapi santai. "Kami engga tau lho, Wuling itu setting harganya benar atau engga?, itu menjadi strategi dia," seloroh Amelia Tjandra, Marketing Director PT ADM pekan lalu (11/1).
Ia memprediksi bahwa banderol murah yang dipasang merek asal Tiongkok itu bisa saja berubah secara dinamis. "Kan kami tahu ada banyak sekali setting harga yang bisa dilakukan (oleh pabrikan). Ada yang mau rugi dahulu terus nanti (harganya) naik pelan-pelan. Atau mau set dari awal tidak usah rugi, tetap, tapi tidak untung besar. Ada lagi yang turun harganya pelan-pelan. setiap setting price berbeda-beda," jelas Amelia.
"Wuling saya pastinya tidak tahu, tapi kalau Daihatsu, kami tidak setting harga dengan konsep yang tadi, tinggi dahulu terus turun, tidak. Kita normal-normal saja."
Lantas apakah harga yang dipasang Daihatsu termasuk overprice alias kemahalan? "Engga juga," kilah Amelia Tjandra. Daihatsu sendiri sempat menyebut akan menaikkan harga All New Terios sampai Rp 3 juta, namun tak jadi dilakukan. Menurut pihak Daihatsu hal ini bisa dilakukan karena penyesuaian BBN 2018 yang masih bisa diakomodir dengan harga lama.
Sementara itu, walau sudah memperkenalkan produk barunya, Cortez, namun Wuling sampai sekarang belum merilis harga MPV-nya itu secara resmi.