Daihatsu Sirion generasi pertama Indonesia mengandalkan mesin tipe bensin berkubikasi 1.300 cc. Debut Sirion di tanah air pada medio 2007, tak membuat seorang wanita asal Bogor, Jawa Barat, gentar memilikinya.
Bahkan Sirion milik wanita bernama Jehan Abdat ini termasuk istimewa, karena mesinnya sudah menganut turbo! Sebuah bengkel di kawasan Parung, Bogor, dipilihnya untuk mengerjakan engine swap, target mesin yang dipilih masih dari model berlogo D, yakni Daihatsu YRV versi Japan Domestic Market.
Mesin asli Sirion miliknya yang berkode K3-VE sendiri hanya mampu merilis tenaga maksimum di angka 85 dk pada 6.000 rpm dan torsi 116 Nm di putaran 4.400 rpm.
"Mesinnya diganti pakai punya Daihatsu YRV. Karena ruang mesin Sirion ini tidak terlalu besar, jadi yang cocok punya YRV itu," kata Jehan yang kami temui di sebuah kontes modifikasi di daerah Senayan, Jakarta (1/12).
Berdasarkan sebuah literatur online, auto-data.net, Daihatsu YRV memang punya kemiripan kode mesin dengan Sirion generasi pertama versi Indonesia. Saat YRV masih dijual di Jepang, ada 3 opsi varian. Varian pertama bermesin 989 cc, kedua bermesin 1.300 cc mirip dengan versi Indonesia. Varian ketiga yang paling 'sexy', yakni berkapasitas 1.300 cc dengan turbo.
Mesin turbo YRV berteknologi DOHC ini tercatat memiliki tenaga mencapai 129 dk di 6400 rpm dan torsinya 170 Nm di 3200 rpm. "Pengerjaan untuk engine swap ini sampai benar-benar beres itu sampai dua pekan, mesinnya saja lho ya. Total biaya untuk mengerjakan mesinnya saja itu sampai Rp 50 juta. Kalau biaya modifikasi secara keseluruhan dari 2013 mungkin sampai Rp 400 juta," terang Jehan yang Sirion-nya memang rajin ikut kontes dan rajin juara.
Sayangnya ia tak hafal betul mengenai setelan mesin dan turbonya, namun wanita ini mengaku masih nyaman mengandalkan Sirion bersuspensi udara ini untuk dipakai harian.
Ia menyebut kecepatan tertinggi yang pernah disentuh Sirion bertransmisi manual ini adalah 160 km/jam. "Ini konsumsi bensinnya irit kok, irit banget malah. Saya pakai Pertamax, tapi memang belum pernah ngukur konsumsi bensinnya juga, berapa tepatnya saya tidak tahu," tutup Jehan.