Nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat yang meroket hingga lebih dari Rp 14.000 membuat beberapa pabrikan otomotif harus mengambil keputusan untuk menaikkan harga produk-produknya. Saat bertemu dengan pihak PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), OtoDriver pun menanyakan apakah mereka juga akan melakukan penyesuaian harga terkait nilai tukar Rupiah yang melemah.
“Ya, kami akan lakukan itu. Kami berencana untuk menaikkannya dalam waktu dekat. Kami benar-benar tidak ada pilihan lain,” ujar Roelof Lamberts, President & CEO PT MBDI saat ditemui OtoDriver.
Pihaknya memiliki alasan kuat terkait keputusan untuk menaikkan harga mobil ini karena pengaruh dari nilai tukar mata uang. Mereka mengakui bahwa saat ini mereka mengalami kerugian karena masalah nilai tukar mata uang.
“Sekarang kami sudah kehilangan beberapa juta Euro tahun ini karena masalah nilai tukar mata uang. Jadi ya kami harus menaikkan harga produk-produk kami,” tegas Roelof.
Saat ditanyakan soal berapa perkiraan kenaikkan harganya, Roelof enggan untuk menjelaskannya karena sebenarnya mereka pun masih mencari tahu jalan terbaik untuk perusahaan dan juga konsumen.
“Saya tidak bisa menyampaikan berapa kenaikkan harganya saat in,.” tutup Roelof.