Arab Saudi tercatat jadi negara penerima mobil buatan Toyota Indonesia terbesar. Negara ini sudah mulai melakukan permintaan impor dari Indonesia sejak 2013 dan sampai saat ini, Fortuner jadi model terbanyak yang dikapalkan ke Arab Saudi.
"70 persen ekspor Toyota dari Indonesia adalah ke wilayah Timur Tengah. Dari angka itu, 50 persennya Arab Saudi," kata Edward Otto Kanter selaku Direktur Senior PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada Rabu lalu (8/3).
Menurut Edward, untuk bisa menembus pasar Timur Tengah khususnya Arab Saudi, TMMIN harus melewati perjuangan khusus karena pasar mereka sensitif terhadap kualitas. Dari hal itulah, TMMIN sampai mengundang pihak pengimpor dari Arab Saudi untuk melihat proses produksi di Indonesia sebagai pembuktian.
Ada tiga produk yang diimpor oleh Arab Saudi yaitu Fortuner, Innova dan Vios. Namun saat ini Fortuner buatan Indonesia yang menjadi nomor satu di Arab Saudi karena SUV ladder frame ini memiliki kemampuan jelajah yang sesuai dengan keadaan di sana.
“Fortuner nomor satu di Arab Saudi. Fortuner dari total ekspor, kira-kira 30 persenan. Mungkin karena pertumbuhan infrastruktur di sana dan mereka (konsumen) senang off-road di padang pasir,” jelas Edward.
Selain itu ada pilihan mesin yang tak dimiliki Indonesia untuk Fortuner yang diekspor ke Arab Saudi, karena konsumen di sana menginginkan mesin yang lebih bertenaga. Namun mesin tersebut sebenarnya masih diimpor dari Jepang. “Ada yang mau lebih powerfull, ada V6 4.000 cc yang mesinnya kami datangkan dari Jepang tapi semua pembuatannya, bodi dan yang lainnya di sini. Ekspornya utuh (Completely Build-up)," tutup Edward.
Baca juga: