Mazda2 yang sejak kemunculannya mendapat sambutan baik dari konsumen Indonesia, penjualannya memang terbilang bagus. Tapi sampai APM-nya berganti, modelnya masih seperti itu-itu saja.
"Sebenarnya kalau dilihat ada sedikit facelift di Mazda2, fitur-fiturnya ditambah sehingga kenyamanan berkendaranya lebih bagus dibanding Mazda 2 sebelumnya," ujar Roy Arman Arfandy, Direktur Utama PT Eurokars Motor Indonesia (7/5).
Mazda2 memang mendapatkan tambahan fitur sejak diperkenalkan kembali pada saat peresmian keagenan Mazda oleh Eurokars di Maret lalu. Fitur barunya yang paling menarik adalah Mazda G-Vectoring Control System atau disingkat GVC.
Fitur yang ada di beberapa model Mazda lainnya ini bertugas membuat mobil tetap dalam kendali yang baik dan aman saat menikung dan manuver lainnya.
Akan tetapi dari segi desain Mazda2 facelift ini tak berubah sama sekali. Lantas bagaimana tanggapan Mazda terhadap model hatchback-nya itu yang tak berubah? "Eksterior memang dipertahankan. Karena Mazda2 kan model yang smart car, ciri khasnya seperti itu sengaja dipertahankan," sebut Roy.
Penjelasan itu menyiratkan kalau desainer Mazda di Jepang belum menemukan lagi pembaruan desain yang lebih baik untuk mobil ini. Hal tersebut tak mengapa karena desain Mazda2 memang masih tetap enak dipandang hingga sekarang. Walaupun tentunya konsumen mengharapkan ada ubahan tampilan untuk membedakannya dengan pra-facelift.
Masih menurutnya, sejak berpindah APM ke Eurokars, Mazda2 merupakan mobil Mazda terlaris kedua setelah CX-3. Bahkan Mazda2 warna merah alias Soul Red jadi yang paling banyak diburu konsumen, walau warna tersebut punya banderol lebih mahal.
Selain GVC, Mazda2 2017 juga memiliki fitur pendukung lain seperti Dynamic Stability Control, Adaptive LED Headlamps, Blind Spot Monitoring, Rear Cross Traffic Alert dan Lane Departure Warning System.
Dan yang baru lagi dari Mazda2 adalah penambahan jumlah kantung udara. Kini tersedia juga kantung udara di sisi samping dan samping atas (curtain airbags).