Isu kaca belakang Daihatsu Sigra dan Toyota Calya yang mudah retak dan pecah akhir-akhir ini hangat dibahas di kalangan Calya Sigra Club. Beberapa personel di komunitas yang terkenal dengan singkatan Calsic itu menyebut kaca belakang mobilnya mudah pecah tanpa alasan jelas.
Setelah OtoDriver tanyakan permasalahan ini ke PT Astra Daihatsu Motor (ADM), produsen duo LCGC 7 tempat duduk itu seolah tak ambil pusing. "Tak usah cemas, kalau mengalami keretakan yang diduga cacat ya datang saja ke bengkel resmi, akan diganti gratis," ucap Amelia Tjandra, Marketing Director PT ADM (24/3).
Bahkan Daihatsu Indonesia tak terpikirkan untuk melakukan penarikan unit ke bengkel alias recall. "Kami tidak melihat sesuatu yang perlu di-recall. Itu tidak usah dicemaskan, mobil itu masih garansi tiga tahun," tegas Amelia.
Banyak juga dugaan kaca tersebut rendah kualitasnya untuk mengejar harga mobil yang miring. Namun hal itu ditepis oleh Anjar Rosadi selaku Technical Service Executive Coordinator PT ADM.
"Kaca Sigra itu sudah berstandar SNI. Itu sama kok dengan kaca belakang Ayla dan Xenia, vendornya sama juga. Itu vendor lokal," tukas Anjar tanpa menyebut nama vendor kaca Sigra itu.
Kaca belakang Sigra dan Calya memang tidak dilengkapi elemen defogger, namun untuk mengusir embun dua mobil beda merek ini mengandalkan wiper. "Elemen pemanas (defogger) juga tidak bisa jadi penyebab utama sebuah kaca belakang bisa retak. Kaca yang pakai defogger itu spek-nya berbeda dengan yang tidak pakai defogger," tambah Anjar.
Menurutnya, serpihan batu kerikil saja sebenarnya bisa jadi penyebab kaca belakang pecah. Tapi hal itu sangat jarang terjadi, khususnya pada produk Daihatsu.