Pemerintah lewat Kementrian Perindustrian mendesak pihak prinsipal Toyota untuk mendongkrak produksi mobil di Indonesia agar industri otomotif tetap tumbuh dan iklim investasi kian membaik. Produk-produk Toyotayang hampir semua laris manis di Indonesia menjadi acuan Toyota pusat di Jepang untuk menggelontorkan dana.
"Toyota serius berbisnis di Indonesia, tahun ini saja akan berinvestasi Rp 5,4 triliun, setelah tahun 2015 menanam modal Rp 5 triliun," ujar Menteri Perindustrian, Saleh Husin usai bertemu dengan Seiichi Sudo, Executive Vice President Toyota Motor Corporation (TMC),di Nagoya, Jepang, Kamis kemarin (18/2). Seperti diungkapDalam kurun waktu lima tahun, sejak 2015 hingga 2019, total rencana investasi Toyota sebesar Rp 20 triliun.
Sedangkan hingga 2014, prinsipal asal Negeri Sakura itu telah merealisasikan penanaman modal di Indonesia sebesar Rp 40 triliun. Saat ini, perusahaan tengah merampungkan fasilitas pabrik mesin (engine plant) di Karawang, Jawa Barat.
Menteri Saleh juga mengapresiasi kepercayaan Toyota yang terus menerus berinvestasi di Indonesia dan telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi dan basis produksi mobil Toyota hingga saat ini. Hal ini menandakan kepercayaan investor global terhadap iklim investasi yang semakin membaik di tengah geliatnya pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.
Dalam siaran persnya disebutkan bahwa Menperin mendesak Toyota turut mendongkrak produksi mobil di Indonesia serta membangun fasilitas penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). Karena dibanding dengan Thailand yang jumlah penduduk 67,2 juta jiwa, telah memproduksi sekitar 2,5 juta unit mobil/tahun (50% untuk pasar domestik dan selebihnya untuk ekspor), sementara Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 Juta orang dengan jumlah penduduk berpenghasilan menengah sebesar 74 juta orang, seharusnya sudah mampu memproduksi lebih dari apa yang sudah dicapai saat ini.
Industri komponen juga didorong untuk dikembangkan oleh pabrikan Jepang. Hal ini demi meningkatkan kandungan lokal produk otomotif. Seiichi Sudo mengatakan Toyota menempatkan Indonesia sebagai negara yang penting. "Ke depan, kami akan menjadikan Indonesia sebagai basis industri berorientasi ekspor dan Toyota ingin berkontribusi bagi penguatan industri otomotif yang memberikan nilai tambah," ujarnya.
Saat ini, pasar terbesar Toyota adalah AS, disusul Jepang, China, Indonesia, Timur Tengah, dan yang keenam adalah Thailand.