Hari ini (1/2) Toyota mengumumkan berita mengejutkan. Seperti dikutip Reuters, mulai 8-13 Februari mendatang, Toyota akan menghentikan produksi mereka di Jepang akibat kehabisan bahan baku baja.
Habisnya stok bahan baku pembuat mobil itu ternyata diakibatkan ledakan yang terjadi pada pabrik besi milik supplier-nya. Dengan demikian Toyota untuk sementara tidak bisa membuat sasis, mesin dan transmisi. Tapi mereka tak menjelaskan secara spesifik model apa saja yang akan terkena.
Seperti kami beritakan beberapa hari lalu, sebagai produsen mobil terlaris di dunia, di 2015 secara rata-rata Toyota menjual 1 unit mobil tiap 3 detik. Artinya penutupan pabrik selama seminggu akan lumayan mengganggu distribusinya di pasar.
Lantas bagaimana dengan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang memproduksi Kijang Innova, Fortuner, Etios, Yaris dan Vios? Saat kami hubungi, Teguh Trihono selaku External Affairs Division Head TMMIN menyatakan Indonesia tidak terpangaruh. "Pengaturan ini hanya berlaku untuk produksi mobil Toyota di Jepang saja" ucap Teguh.
Hal itu juga didukung pernyataan Toyota Motor Corporation. "Produksi akan kami lanjutkan 15 Februari. Penghentian ini tak ada pengaruh ya ke produksi Toyota di luar Jepang," jelas Toyota dalam rilisnya. Dari sekitar 10 juta Toyota yang terjual setahun, Jepang memproduksi 4 juta unit. Setiap hari pabrik di Jepang ini memproduksi 13.600 unit di Desember 2015 lalu. Artinya penghentian seminggu ini akan membuat Toyota tak memproduksi lebih dari 90 ribu unit.
Sehubungan kejadian ini, Toyota juga menyatakan bakal mencari alternatif supplier baja lainnya, agar produksi tak berhenti bila ada keadaan tak terduga seperti ini.