Keputusan Ford Motor Indonesia untuk hengkang dari Indonesia di 2016 ini menuai kecaman, kekecewaan serta kekhawatiran bagi pengguna juga karyawan di dealernya. Tapi di tengah ketidakpastian, muncul rumor kalau merek Ford akan tetap dijual di Indonesia meski tanpa campur tangan Ford Motor Indonesia lagi (FMI).
Saat kami hubungi, Lea Kartika Indra selaku Direktur Komunikasi FMI menyatakan belum ada rencana itu. "Pastinya hanya purnajual dan garansi yang masih tetap ada di sini. Masalah siapa yang memegang hal itu juga belum diputuskan. Semua ini keputusan langsung dari Ford Motor Company," ucapnya.
Itu adalah pernyataan resmi. Lantas kami mengorek lagi ke sumber kami yang juga orang dalam pabrikan Amerika itu. Ia tak ingin disebut namanya, namun membeberkan sebuah hal yang mengerikan. "Ford Motor Company baru memberitahukan keputusannya pada direksi FMI di Jumat (22/1) dan harus segera diumumkan ke karyawan, dealer serta konsumen di Senin (25/1). Pemberitahuan dimulai dari karyawan dan dealer pagi harinya," ucap si sumber.
Menurut sumber itu tadi, Ford tadinya menginginkan keputusan berlaku segera. Artinya Senin diumumkan, hari itu juga Ford menghentikan semua aktivitas penjualan. Tapi karena negosiasi, diizinkan FMI masih beroperasi sementara waktu hingga tahun ini.
Saat ditanya apakah ada yang akan melanjutkan penjualan Ford di Indonesia, sumber tadi mengatakan kalau itulah yang sedang diusahakan. "Ada sejumlah pihak yang berusaha memegang keagenan di Indonesia, tapi paling santer terdengar adalah Mazda Motor Company yang akan mengambil alih sebagian saham Ford di Asia Pacific, supaya dapat menjual Ford di Indonesia dan Jepang." Sayangnya saat kami menghubungi Mazda Motor Indonesia untuk konfirmasi, telepon kami belum diangkat.
Ada juga rumor yang mengatakan kalau pihak dealer Nusantara yang merupakan jaringan terbesar penjualan Ford di Indonesia akan mengambil alih. Kami pun langsung mengkonfirmasinya ke Joe Surya, salah satu petinggi di sana, dan beliau mengatakan, "Besar kemungkinan kami akan 'ganti baju'." Tapi ketika ditanya apakah ganti baju dari Ford ke merek lain atau ganti baju dari dealer menjadi APM, ia tak bisa menjawabnya saat ini. "Masih didiskusikan terus sekarang." Sumber kami mengatakan, pihak Nusantara termasuk yang paling berang akan keputusan Ford. Karena investasi mereka di Indonesia sudah sangat besar.
Akan tetapi lanjut sumber kami, tidak ada rencana memindahkan keagenan pada awalnya di benak FMC. Mereka memang hanya ingin pergi saja. "Pada saat lay off karyawan FMI tahun lalu, karyawan yang terkena harus mundur hari itu juga. Memang tipikalnya mereka ingin keputusan yang dibuat langsung berlaku. Makanya ini mengerikan."
Saat ini FMI sedang berusaha melakukan transisi yang smooth supaya tidak terlampau merugikan konsumen. Prosesnya bisa dalam hitungan hari, bulan atau gagal sama sekali. Tapi menurut sang sumber, semua keputusan pengalihan keagenan ada di FMC, bukan FMI. Kita semua tentu sama-sama berharap merek Ford masih ada di Indonesia dan berjalan seperti normal.