Isuzu masih menunggu kepastian soal diberlakukannya Euro IV di Indonesia yang sampai sekarang belum jelas kelanjutannya. Dalam hal ini Isuzu ingin mengingatkan lagi kepada pemerintah agar cepat diberlakukan standar emisi Euro IV, pasalnya Isuzu tidak bisa bergerak banyak tanpa diberlakukannya aturan ini.
Isuzu Indonesia tidak bisa bergerak dikarenakan ada mesin baru yang tidak bisa dijual di Indonesia karena terbentur standar emisi yang masih Euro II. Hal inilah yang akhirnya membuat merek asal Jepang ini enggan membawa mesin barunya ke Indonesia.
Mesin baru 1.900 cc yang belum bisa masuk ke Indonesia.
"Isuzu memiliki mesin kecil 1.900 cc berteknologi common-rail berstandar Euro 4. Jadi karena di Indonesia masih Euro II, kami belum membawa mesin itu ke Indoneisa. Namun, kalau persiapan infrastrukturnya sudah cukup membantu untuk Euro 4, kami pasit akan membawa mesin itu," ujar Keiji Takeda selaku President Director Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang dikutip Kompas (10/11).
IAMI merasa pemerintah harus segera memberikan standar emisi Euro IV. Standar emisi inilah yang membuat banyak produsen tidak memiliki variasi model yang bisa dijual di Indonesia. Bahkan dengan berlakunya Euro 4 di Indonesia bukan tak mungkin makin banyak mobil yang diekspor ke berbagai negara yang rata-rata sudah Euro 4.
"Pemerintah terus didorong untuk penetapan Euro 4. Karena sebenarnya dengan itu, jenis mobil yang masuk ke Indonesia juga lebih variatif, karena saya yakin kebanyakan produsen siap untuk itu,” ujar Ernando Demily selaku Vice President Director IAMI.