Pelaku bisnis logistik menyambut baik tren pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia di tengah ekonomi nasional yang sedang lesu. Industri ini sedang menggeliat seiring dengan tumbuhnya bisnis e-commerce yang kini menjadi ladang bisnis baru bagi pengusaha logistik dan angkutan barang.
Namun, ada sejumlah hal yang menurut pengusaha logistik yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Freight Forwarder Indonesia (ALFI) perlu dibenahi Pemerintah Indonesia agar industri ini makin berkembang. Ini karena industri logistik nasional masih terbebani oleh biaya tinggi akibat belum efisiennya sektor transportasi.
Wakil Ketua ALFI, Iman Gani di acara diskusi membedah industri logistik dan kendaraan niaga di Jakarta, Rabu (26/10) lalu mengatakan, ALFI sudah menyusun sejumlah materi tentang sektor mana saja yang harus dibenahi.
Menurut Iman Gani, ada empat bidang yang harus dibenahi. Yakni, harmonisasi dan deregulasi, pembangunan infrastruktur logistik, kebijakan fiskal dan moneterdi bidang logistik, serta pembenahan sumber daya manusia (SDM).
Di harmonisasi dan deregulasi, pihaknya mengusulkan penerapan e-payment untuk pengurusan customs clearance, pembenahan Lartas dan percepatan pengurusan dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan ekspor barang (PEB).
Di bidang Infrastruktur, pihaknya mendesak dibuatnya pengembangan sistem logistik nasional dan daerah yang terintegrasi, pembangunan infrastruktur pelabuhan dan bandara, program short sea shipping, pengembangan kawasan industri, pengembangan aerocity/aerotropolis dan percepatan pembangunan jalan tol Trans Jawa dan jalan di wilayah Timur Indonesia.
Pihaknya juga mengusulkan pembangunan logistics center, hingga fasilitas kargo udara.
Di bidang kebijakan fiskal dan moneter ALFI mengusulkan penerapan national single window policy, penyederhanaan pajak bagi perusahaan transportasi hingga perubahan perubahan term of trade ekspor menjadi CIF.
"Perputaran uang di bisnis e-commerce saat ini diestimasi mencapai 300 miliar dolar AS. Pebisnis logistik bisa mengambil keuntungan ekonomi dari industri ini melalui layanan angkutan pengiriman barang yang ditransaksikan serta dari manajemen pergudangannya," kata Iman Gani.
Selama ini pelaku industri e-commerce tidak mengelola sendiri manajemen logistik dan pengiriman barangnya ke pelanggannya, karena diserahkan kepada pihak ketiga. Inilah peluang yang perlu ditangkap oleh para pengusaha logistik. Menurutnya, pebisnis logistik nasional seperti anggota ALFI baru mengambil sepertiga dari potensi pasar di e-commerce ini.