Baru ini dikabarkan bahwa Toyota melakukan penundaan peluncuran Prius Plug-in Hybrid di Jepang. Padahal sebelumnya direncanakan bahwa mobil ini bakal diluncurkan saar musim gugur tahun ini.
Menurut Reuters (6/8), Toyota menolak untuk memberikan informasi soal alasan kenapa dilakukan penundaan peluncuran. Tapi ada informasi bahwa Toyota ingin mengurangi jumlah produksi awal walaupun nantinya produksi juga akan meningkat sesuai permintaan.
Gosip yang beredar, Toyota menunda peluncuran mobil ini karena harga minyak dunia sedang rendah. Alhasil, daya tarik ke konsumen untuk membeli mobil hemat bahan bakar agak berkurang. Padahal itu adalah jualan utama dari Prius.
Semestinya jika sesuai rencana, setelah diluncurkan di Jepang saat musim gugur, mobil ini akan hadir setelahnya di Amerika Utara lalu ke Eropa.
Saat ini Prius generasi keempat sudah dijual di Amerika sejak bulan Febuari lalu. Mobil ini sekarang tidak terlalu laku di Amerika. Mungkin jika suatu saat harga BBM kembali melambung, minat orang pada Prius, apalagi versi Plug-In Hybrid-nya, akan kembali meningkat.
Berbeda dengan hybrid biasa, versi Plug-In ini memiliki slot untuk men-charge baterai dari soket listrik. Dengan demikian mobil ini bisa berjalan lebih jauh tanpa mesin menyala. Bisa dibilang ia hasil kawin silang mobil hybrid dan listrik.