Selain memajang beberapa mobil konsep seperti C-HR, Mirai dan FCV Plus, Toyota turut menampilkan sebuah Avanza yang berstatus purwarupa juga di GIIAS 2016. Ini menarik, karena mobil konsep ini dibangun dari basis mobil yang sudah lama dijual di Indonesia, bahkan menyandang status 'sejuta umat'.
Bukan sekedar agresif, mobil yang concept car bertajuk Veloz Tigre' ini tampil seperti ke arah cross over berkat pemakaian bumper besar dan over vender. Walau Tigre' tak pakai ban off road, tapi tampak jelas ground clearance-nya sudah ditinggikan. Anda yang sudah ke GIIAS 2016 pasti melihat mobil yang dipajang di bagian depan booth Toyota ini.
Tapi pertanyaan yang menggelitik, apa maksud Toyota memajang mobil itu? Apakah ke depannya Avanza bakal dibuatkan versi SUV-nya seperti Honda Mobilio-BR-V?
"Hadirlah konsep dress-up yang menggunakan unit Veloz sebagai kanvasnya. Kami coba terjemahkan apa yang menjadi keinginan orang Indonesia,” terang Prana Jiwandhana, personel Tim Desain Toyota Astra Motor (16/8). Memang, Veloz Tigre' adalah hasil modifikasi dari pihak Toyota Indonesia dengan bahan mobil yang dijual di pasar Indonesia.
Sayang pihak Toyota belum mau berkomentar lebih jauh mengenai kemungkinan konsep ini diproduksi masal dalam tajuk Avanza Crossover misalnya. Mobil konsep yang pakai ban lingkar 16 inci ini memang masih membopong mesin yang sama dengan Avanza Veloz yakni unit 1.500 cc.
Mesin berkonfigurasi empat silinder tersebut berdaya 104 dk pada 6.000 Rpm dengan torsi maksimum 13.9 Nm di 4.200 Rpm. Mungkinkah tenaga dan torsinya akan ditingkatkan jika benar akan masuk lini produksi sebagai Avanza Crossover? Bila diproduksi, mobil ini akan bersaing langsung dengan BR-V.
Namun bila menilik modelnya, Veloz Tigre ini lebih ke arah Nissan Livina X-Gear, karena bentuk bodi dan lampu masih sangat sama dengan basisnya. Berbeda dengan BR-V yang lumayan berbeda dibanding Mobilio.
Veloz Tigre Concept dipamerkan sekaligus juga untuk melihat reaksi pengunjung akan mobil itu. Bila responsnya positif, bukan mustahil mobil ini jadi kenyataan. Bisa saja untuk mengganti posisi Rush yang memang sudah terlalu 'tua' untuk melawan BR-V.
Supported By :