Masih berlakunya standar emisi kendaraan bermotor di Indonesia yang Euro2, menjadikan produk-produk mobil buatan dalam negeri tak bisa menembus pasar ekspor lebih luas. Hal itu mendorong Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk turut meningkatkan standar emisi itu.
"Indonesia mengadopsi standar Euro2 sejak 2005, kenyataannya saat ini sudah sebelas tahun masih belum berubah. Tetangga kita Singapura sudah Euro5, Eropa sudah mengarah Euro7. Artinya kalau kita terus seperti ini, produk-produk dalam negeri kita hanya bisa dijual di dalam negeri," buka Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo di Tangerang akhir pekan lalu.
Dari hal itu Kukuh menyebut Gaikindo akan berupaya memberi masukan kepada pemerintah untuk meningkatkan standar yang lebih tinggi. "Gaikindo berada di antara pemerintah dan APM, selalu mendorong kemajuan industri otomotif dalam negeri. Dengan memproduksi mobil yang berstandar sama seperti pasar global tentu akan diserap lebih besar lagi," harap pria ramah ini.
Jangan sampai nanti produknya sudah ada tapi pemerintah belum siap. Maka kami menyiapkan pembahasan bersama seluruh pemangku kepentingan untuk meramu rumusan yang tepat, mulai dari Kementrian Perindustrian, ESDM, Pertamina, dan pihak APM," terang Kukuh.