PT Nissan Motor Indonesia (NMI) memulai renovasi lapangan sekolah dan taman bacaan di Jawa Barat pada Jumat (9/9). Ini merupakan salah satu rangkaian Datsun Rising Hope 2, program sosial berkelanjutan dari Datsun yang telah diumumkan pada Agustus lalu.
SDN Cikahuripan 3 dan Taman Bacaan Agro Wisata di Lembang menjadi lokasi seremoni dimulainya proses renovasi. Nantinya hingga Desember 2016, Datsun Rising Hope 2 juga akan merenovasi lapangan olahraga SDN Nanggerang di Kuningan dan SDN Babakancikao di Purwakarta, serta Taman Bacaan Al-Hidayah di Kuningan dan Rumah Baca Kai Cantigi di Lembang.
“Datsun Rising Hope 2 bertujuan tidak hanya memberikan akses terhadap buku bacaan anak yang berkualitas, tetapi juga mendorong kegiatan aktif di luar ruangan melalui olahraga. Kami ingin memberikan akses akan fasilitas olahraga yang layak, agar anak-anak mendapatkan banyak manfaat dari berolahraga, seperti meningkatkan kesehatan, kecerdasan dan bersosialisasi, sehingga mereka dapat terus melaju meraih mimpinya” kata Hana Maharani selaku Head of Communication NMI.
Selain melalui renovasi lapangan olahraga dan taman bacaan, Datsun Rising Hope 2 yang akan berlangsung hingga Desember 2016, mengajak partisipasi publik untuk mendonasikan buku bacaan anak yang edukatif.
Datsun Rising Hope 2 memfasilitasi banyak platform untuk memudahkan pengumpulan donasi, seperti Gramedia online untuk donasi buku baru, situs crowd funding Kitabisa.com, dan donasi buku baru atau bekas layak baca di drop box yang disediakan di dealer Nissan-Datsun di Bandung dan Cimahi, kantor Nissan Motor Indonesia di Jakarta, Gading Serpong dan Purwakarta, kantor 1001Buku dan GNOTA di Jakarta.
Buku-buku yang terkumpul akan disalurkan ke sejumlah taman bacaan dan sekolah, bekerja sama dengan 1001Buku dan GNOTA. Dua unit mobil perpustakaan keliling Datsun pun akan terus digunakan untuk menyalurkan buku-buku tersebut ke anak-anak yang membutuhkan.
“Melalui partisipasi dari masyarakat, kami menargetkan terkumpulnya 10.000 buku di Datsun Rising Hope 2. Membantu sesama bisa dimulai dengan langkah mudah. Hibahkan buku edukatif yang sudah tidak pernah dibaca, maka itu akan membuka cakrawala baru bagi anak-anak Indonesia yang haus ilmu”, tutup Hana.