Akankah Honda CR-Z Dibuat Lebih Bertenaga? Ini Jawaban Perancangnya

Sebagai hatchback sporty, tenaga CR-Z dirasa kurang 'sporty'. Adakah rencana membuat CR-Z lebih bertenaga lagi? Kami tanya langsung ke perancangnya.
Penulis: Bramantia Tamtama
Rabu, 9 Maret 2016 13:00 WIB
Berita - Akankah Honda CR-Z Dibuat Lebih Bertenaga? Ini Jawaban Perancangnya
Bagikan ke:

Honda CR-Z diciptakan sebagai mobil yang memiliki adrenalin sport namun dapat diandalkan sebagai kendaraan harian,

-- Terukazu Torikai

Honda CR-Z dititahkan sebagai gabungan mobil bergaya sport dua pintu dengan motor penggerak ganda bakar dan elektirk. Kehematan konsumsi bahan bakar serta ramah lingkungan, menjadi kunci desain sport coupe hybrid ini di seluruh dunia.

Sebetulnya CR-Z ini merupakan penerus CR-X yang di 1980-1990an bagaikan versi lebih sporty dari Civic hatchback. Tapi generasi terbarunya dengan tenaga mesin hanya 120 dk dan dibantu sedikit oleh motor listrik, CR-Z seakan kehilangan napas sport. Civic hatchback saja sekarang sudah bertenaga di atas 300 dk untuk varian Type R. Sementara CR-Z ya hanya mesin ini saja. Ada versi Mugen RZ, tapi sangat terbatas dan tenaga pun tak melebihi 200 dk. Padahal benrtuk CR-Z, apalagi setelah facelift kemarin (8/3) sungguh menyiratkan kecepatan dan performa.

Lantas otodriver.com berkesempatan untuk berbincang langsung dengan Terukazu Torikai, Chief Engineer Honda CR-Z yang datang langsung dari Jepang dalam rangka menghadiri peluncuran facelift dari Honda New CR-Z di Jakarta.

Kami pun bertanya, mengapa tidak ada perubahan yang signifikan di sektor sumber tenaga Honda CR-Z sejak pertama kali diperkenalkan pada dunia 2010 silam. Padahal, Honda sendiri jelas-jelas memiliki dapur pacu lain yang mampu menghasilkan tenaga dan torsi lebih besar seperti di mesin K-Series.

 “Sejauh ini Honda CR-Z masih diciptakan sebagai mobil yang memiliki adrenalin sport namun dapat diandalkan sebagai kendaraan harian. Demi tercapainya efisiensi di konsumsi bahan bakar, mesin Internal Combustion Engine (ICE) yang berpadu dengan Integrated Motor Assist (IMA) elektrik dianggap cukup untuk penggunaan di perkotaan,” jelas Terukazu San.

Pria yang berkantor di Suzuka, Jepang, ini pun menambahkan, bila tenaga yang dihasilkan dari mesin bensin berkapasitas 1.498 cc ditambah dengan tenaga yang dihasilkan dari motor listrik mampu mencapai angka 135 dk. Dengan power-to-weight ratio yang dinilai tinggi pada CR-Z, tenaga ini sudah mampu membuatnya melesat kencang saat diajak berakselerasi. Artinya dengan kata lain, Honda merasa output CR-Z sudah cukup.

“Sejak awal CR-Z memang dicanangkan sebagai mobil sport dengan kombinasi penggerak ganda (hybrid), jadi hingga saat ini belum ada rencana ubahan ke arah sana (membuat bertenaga lebih besar). Karena untuk mobil sport dengan tenaga mesin besar ataupun mobil elektrik, sudah ada model lain dari Honda yang dipasarkan,” tutur pria berkacamata ini.

Meski CR-Z telah dipasarkan di tanah air sejak 2012, tidak membuat Honda lantas memutuskan untuk menjadikan Indonesia atau negara Asia Tenggara lain dijadikan basis produksi CR-Z. Hingga saat ini dan ke depannya produksi masih tetap akan dilakukan di Jepang. Ditambah tak ada keringanan pajak untuk hybrid, alhasil harga CR-Z cukup tinggi. Setelah facelift ia dibanderol Rp 535 juta. Di lain sisi, posisi mengemudi serta pengendalian mobil ini memang tetap membawa ciri kental sport ala Honda.

#honda #cr-z

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.