Beranda Berita

Porsche Recall Macan Gara-Gara Saluran Bensin

Berita
Penulis: Adiyasa Prahenda
Senin, 2 November 2015 08:00 WIB
Berita - Porsche Recall Macan Gara-Gara Saluran Bensin
Bagikan ke:

Porsche kembali melakukan perbaikan atau recall terhadap produk mereka, Macan S dan Turbo sebanyak 58.881 unit mobil di seluruh dunia dengan tahun pembuatan antara 2014-2015. Untuk di Amerika Serikat cukup banyak yang direcall, mencapai 21.835 unit Sedangkan Kanada 3.490 unit.

Menurut David Burkhalter, Juru bicara Porsche mereka menemukan cacat pada jalur bahan bakar setelah adanya komplain dari pemilik Macan yang mencium bau bensin masuk ke dalam interiornya. Namun, sampai sekarang belum ada laporan korban luka dan meninggal akibat permasalahan krusial tersebut.  Setelah ditelusuri, permasalahan terletak pada produksi mobil tersebut di Leipzig, Jerman. 

Karena sudah ditemui penyebabnya, para pengguna Porsche Macan diharapkan mendatangi dealer resmi Porsche terdekat, Burkhalter menambahkan. Untuk penggantiannya pun hanya membutuhkan waktu satu jam dan tidak dikenakan biaya alias gratis.

Sedangkan di Indonesia sendiri, belum diketahui berapa unit yang terkena recall tersebut. Mungkin saja, pengguna Macan di Indonesia akan mendapatkan surat pemberitahuan atau telepon dari Porsche. Tapi bila Anda pemilik Macan, ada baiknya menanyakan ke bengkel resminya di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tanyakan apakah kendaraan Anda perlu ke bengkel untuk melakukan perbaikan saluran bahan bakar. 

#porsche #macan #world

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.