Mengapa All New Kijang Innova Masih Pakai Ladder Frame? Ini Jawaban Perancangnya

Mengapa All New Kijang Innova Masih Pakai Ladder Frame? Ini Jawaban Perancangnya

Toyota All New Kijang Innova baru saja meluncur hari ini (23/11). Di sela-sela peluncurannya di Fairmount Hotel, Senayan, Jakarta, kami dapat kesempatan berbincang langsung dengan Hiroki Nakajima, Chief Executive Engineer Toyota Motor Corporation. Singkat kata, beliaulah yang mengepalai perancangan All New Kijang Innova ini.

Hiroki Nakajima (tengah), perancang All New Kijang Innova

Di kesempatan itu kami langsung menanyakan hal yang mengganjal di benak kami, mengapa di era modern seperti sekarang, All New Kijang Innova masih saja memakai sasis tangga alias ladder frame yang bisa dibilang kuno. Padahal dengan harga varian tertinggi mencapai Rp 423,8 juta, MPV lain sekelasnya sudah monokok.

"Alasan utama jelas untuk ketangguhannya. Sasis ini cocok untuk dibawa ke berbagai permukaan jalan di Indonesia," ucap Nakajima dalam bahasa Inggris yang lancar. "Kami masih menilai konstruksi seperti inilah yang cocok di Indonesia, karena meningkatkan rigiditas secara keseluruhan."

Memang sasis tangga akan membuat mobil lebih tangguh, tapi juga membawa beberapa kelemahan. Di antaranya adalah kestabilan dan karakter kenyamanannya. Kami memang belum mengetes mobil ini secara jarak jauh, sehingga belum mengetahui bagaimana ketika ia dibawa berjalan.

Tapi satu yang pasti, kehadiran ladder frame membuat sangat sulit untuk mengutilisasi ruang di bawah lantai karena ada sasis. Makanya kemungkinan karena itulah Toyota masih mempertahankan pelipatan jok belakang ke samping, bukan dibenamkan rata lantai seperti sejumlah MPV modern lainnya.

Jok belakang Kijang baru masih dilipat ke samping

Menanggapi hal ini, Nakajima menjawab, "Bila kami benamkan ke lantai, maka konsekuensinya mobil akan semakin tinggi lagi. Lagipula menurut survei kami, sejumlah konsumen merasa sulit untuk menarik jok dari bawah. Kalau ke samping kan mudah. Toh, tidak banyak juga konsumen yang membutuhkan hal itu."

Berdasarkan hasil wawancara kami dengan beberapa engineer di Toyota lainnya, keberadaan ladder frame juga disebabkan oleh konsep berbagi basis dengan Fortuner dan Hilux. Artinya jika Kijang memakai monokok sendirian, biaya untuk riset dan produksi pun bisa meningkat.

Tapi menjawab keraguan orang terhadap sasis ini, Nakajima kembali menambahkan, "Benar sekali seperti Anda bilang, wheelbase mobil ini sama persis dengan sebelumnya. Tapi sasis yang dipakai sangat berbeda, karena mobil ini sekarang dibuat lebih ke arah kenyamanan dan kemewahan. Silakan rasakan sendiri."

Nantinya setelah OtoDriver.com mencoba langsung Kijang baru ini dalam jarak jauh, barulah kami bisa memberi info kepada Anda apakah sasis ini benar bisa memberikan kestabilan, kenyamanan dan kepraktisan memadai.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com