Sebuah varian baru dari Alfa Romeo bernama Giulia telah diperkenalkan pada awak media internasional (24/6) bertepatan dengan ulang tahun ke-105 berdirinya ALFA (Anonima Lombarda Fabbrica Automobili), perusahaan pendiri merek ini sebelum merger dengan pengusaha Nicola Romeo. Mobil ini berada sekelas dengan BMW Seri-3 atau Mercedes-Benz C-Class.
Rilis ini berlangsung di museum Alfa Romeo “La macchina del tempo” di Arese, Italia, di hadapan mobil-mobil bernilai sejarah.
Di bawah racikan FCA (Fiat Chrysler Automobiles), Giulia baru mewujudkan unsur-unsur inti yang telah membuat Alfa Romeo menjadi salah satu merek otomotif paling dicintai di dunia. Dengan mengaplikasikan desain Italia yang khas; powertrain inovatif, distribusi berat yang sempurna, solusi teknis yang unik dan rasio power to weight terbaik.
Dengan memiliki komponen mekanis utama untuk memastikan distribusi berat sempurna 50/50, Giulia juga mempunyai overhang sangat pendek, kap mesin yang panjang dan bagian samping yang terlihat berotot. Sedangkan wheelbase-nya adalah yang terpanjang di segmennya untuk memaksimalkan stabilitas, kenyamanan dan kepraktisan.
Meski terkesan modern, desain tradisional Alfa Romeo bukan berarti dilupakan, seperti hidung trefoil legendaris, salah satu elemen gaya yang paling dikenal di dunia otomotif.
Di bagian interior, desainnya tegas dan driver-oriented, dengan kontrol utama dikelompokkan bersama di steering-wheel seperti mobil Formula 1, sedangkan human-interface-nya dibagi dua, tombol user-friendly sederhana untuk menyesuaikan pemilihan fitur dan sistem infotainment. Nuansa mewah makin terlihat ketika dashboard dibalut dengan bahan premium, termasuk serat karbon dan kayu asli, yang dipilih untuk kenikmatan visual penumpang Giulia.
Di bawah kap mesin, terdapat dua jenis pilihan, Standard dan Top Range versi Quadrifoglio. Mesin Top Range secara khusus di-tuning oleh insinyur berlatar belakang Ferrari. Mesin V6 turbonya mampu memuntahkan tenaga impresif 510 dk. Tes akselerasi 0-100 km/h ditempuh hanya 3,9 detik. Jelas akan membuat ketar ketir raja di kelas ini seperti BMW M3 atau Mercedes-Benz C 63 AMG.
Yang menarik, Giulia Quadrifoglio mempunyai fitur Active Aero Splitter, yag berfungsi untuk mengatur downforce supaya mobil tetap stabil ketika memasuki tikungan ataupun tetap dalam grip yang melekat ketika speedy di jalur yang straight. Sepintas fitur ini mirip pada Lexus LFA.
Sama seperti kabar munculnya Alfa Romeo 4C Spider. Pemegang lisensi FCA di Indonesia belum angkat bicara lebih banyak apakah akan mendatangkan dua tipe tersebut tahun ini juga.