Program Low Cost Green Car (LCGC) yang dicanangkan pemerintah Indonesia menghasilkan produk mobil dengan banderol yang ramah di kantong dan juga irit bahan bakar.
Hasilnya, Toyota dan Daihatsu pun bergandeng tangan dan menghasilkan dua produk LCGC yakni Toyota Agya dan Daihatsu Alya. Selanjutnya produksi keduanya berada di bawah atap PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Walau dibuat dalam satu tali darah yang sama, namun pada dasarnya Agya ditempatkan sedikit di atas Alya. Hal ini nampak pada standar keselamatan yang dijejalkan di mana versi milik Toyota punya fitur standar yang lebih lengkap.
Daihatsu Alya punya varian yang lebih beragam mulai dari 1.0 D sebagai entry level , D+, M, X dan X Deluxe. Sebagai kasta terendah, Alya 1.0 D harus rela dijajakan tanpa AC dan Airbag.
Sedangkan Agya hanya punya E sebagai entry level, G dan TRD sebagai kasta teratasnya. Walau E ditempatkan di kelas terendah, namun fitur keselamatan airbag dan peranti kenyamanan AC tetap disertakan.
Pada 2015 silam, keduanya telah menjalani test tabrak ASEAN NCAP. Hasilnya Agya kantongi 4 bintang begitupun dengan Alya versi airbag. Sedangkan Alya non airbag terseok hanya kantongi 1 bintang saja.
History Duo Agya-Ayla
2012 Pertama kali diperkenalkan di Indonesia
2013 Tepat 3 September dua mobil kembar ini resmi dijual di Indonesia
2017 Facelift dan dikenalkan varian 1.2 liter
Kelebihan Agya-Alya
1. Irit bahan bakar
2. Dilengkapi Dual Airbag
3. Ruang bagasi relatif besar untuk kelasnya
4. Lincah di jalanan perkotaan
5. Torsi mesin besar untuk kelasnya
Kekurangan Agya-Alya
1. Akselerasi dirasa masih lambat, untuk mencapai kecepatan 100km/jam diperlukan waktu 14 detik
2. kaki-kaki kurang tangguh
3. Material dasbor terkesan murahan
4. Suspensi keras
5. Tidak ada Airbag untuk Daihatsu Alya trim level rendah
5. Peredaman kabin minim
6. Tidak ada fitur ABS sebagai standar. Hanya tersedia pada unit Agya varian atas.
Check List
Service Record
Rekam jejak servis di bengkel resmi menjadi salah satu standar awal untuk mengetahui kondisi mobil secara umum. “Jejak rekam ini jadi satu acuan awal perawatan mobil ini,” terang M Hamid, staf Service Advicer dealer Tunas Toyota, Jatiwaringin, Jakarta Timur. “Kondisi rawat resmi cukup beralasan dijadikan satu standar karena seperti kita tahu bahwa hampir sebagian besar pengguna mobil ini adalah green driver alias pengemudi pemula yang belum banyak pengalaman dalam perawatan mobil,” sambungnya.
Odometer
Mobil irit identik relatif lebih sering digunakan karena faktor keiritanya. Demikian pula dengan duo hatchback mungil ini. Perhatikan jarak tempuh odometernya dan sinkronkan dengan umur mobil. Rata-rata mobil di kota besar jalan sejauh 10 hingga 15 ribu kilometer tiap tahunnya
Shiter Matic
Salah satu hal yang mengganggu saat mengemudi Duo Agya-Ayla bergirboks matik ini adalah tuas transmisi yang terasa keras saat pindahkan.
Getaran mesin
Ciri mesin 3 silinder adalah getaran yang dimilikinya. Hal ini berlaku di semua tipe bermesin 1.000 cc.
Harga Agya
Agya E MT Rp 70 hingga 73 jutaan
Agya E AT Rp 73 hingga 75 jutaan
Agya G MT Rp 75 hingga 77 jutaan
Agya G AT Rp 77 hingga 84 jutaan
Agya TRD MT Rp 84 hingga 87 jutaan
Agya TRD AT Rp 87 hingga 90 jutaan
Harga Alya
Ayla D Rp 60 hingga 63 jutaan
Alya D+ Rp 63 hingga 65 jutaan
Alya M MT Rp 65 hingga 67 jutaan
Alya M AT Rp 67 hingga 72 jutaan
Alya X MT Rp 67 hingga 72 jutaan
Alya X AT Rp 70 hingga 75 jutaan
Alya X Deluxe MT Rp 68 hingga 73 jutaan
Alya X Deluxe AT Rp 72 hingga 77 jutaan
Harga sparepart fast moving
Filter udara Rp 70.000
Filter Oli Rp 27.000
Filter bensin+fuel pump Rp 800.000
Filter AC Rp 83.000
Tie rod long Rp 250.000/pc x 2
Tie rod end Rp 135.000 /pc x2
Sokbreker F/R Rp 500.000/pc / 300.000/pc
Busi/set Rp 27.000/pc x 3
Kampas rem depan Rp 455.000/set
Kampas rem belakang Rp 180.000/set