Mobil hybrid saat ini jadi semacam harapan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam memberikan solusi pada isu lingkungan hidup. Sejak GIIAS 2017 sampai saat ini, pemerintah dalam hal ini melalui Kemenperin mendorong APM untuk menjual mobil ramah lingkungan ini.
"Kami berharap, pada tahun 2025, produksi mobil listrik sudah mencapai 20 persen dari total produksi kendaraan bermotor nasional," tukas Airlangga Hartaro, Menteri Perindustrian dalam siaran persnya (27/8).
Airlangga menjelaskan, Kemenperin telah berbicara dengan para pelaku industri otomotif nasional yang tergabung dalam Gaikindo mengenai upaya pengembangan mobil masa depan tersebut. Bahkan Kemenperin mengaku telah dapat respon positif.
"Produsennya mengaku sudah siap, begitu kebijakan yang kami buat ini diimplementasikan," cetus Menteri Airlangga. Dengan mengenjot penjualan mobil hybrid, Airlangga berharap akan banyak mobil yang bisa mencetak konsumsi BBM di angka 20 sampai 28 km/liter atau bahkan di atasnya.
Kabar terakhir, Kemenperin tengah membahas pemberian bea masuk yang rendah untuk industri dan keringanan pajak kepemilikan demi memacu populernya mobil hybrid.